Sangatta (11/3-2019)
Sejak awal tahun, Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Kutai Timur, Suroto mengakui tingkat kehadiran anggota DPRD Kutim,cukup kecil. Hal ini karena memang belum ada kegiatan berarti di DPRD. Sebab Badan Musyawarah (Bamus) baru membuat agenda, pada Awal Maret bulan ini, untuk kegiatan bulan maret.
Namun, bagi Sekwan, ketidakhadiran Dewan, memang tidak masalah. Sebab dewan memang tidak harus hadir berkantor. Dewan adalah lembaga politik, yang mungkin saja setiap saat menemui konstituennya. Apalagi, di tahun politik, wajar saja mereka yang masih ingin kembali duduk sebagai dewan, pasti akan berada di luar melakukan kampanye atau sosialisasi.
“Kehadiran dewan memang kurang sejak awal tahun ini. Sebab banyak bersosialiasi. Jangankan, orang yang sudah jadi anggota dewan saat ini, yang baru saja, ribuan yang ingin jadi anggota dewan, apalagi yang sudah duduk, pasti ingin tetap di sini, atau mungkin naik ke provinsi atau tinggkat pusat,” katanya.
Diakui, tidak bisa dipungkiri, minat banyak masyarakat untuk ikut jadi caleg, agar juga bisa duduk di DPRD, adalah fasilitas atau gaji. Sebab, untuk saat ini, gaji dewan, diperkirakan antara Rp45-50 juta perbulan.
“Itu diluar pendapatan dari kegiatan diluar, seperti saat reses, atau kunjungan kerja saat studi banding untuk pembahasan Raperda,” jelasnya.(ADV-DPRD KUTIM)