SANGATTA,Suara Kutim.com
Banjir akibat hujan deras yang menguyur Kota Sangatta, Sabtu (27/12) dinilai warga masyarakat cukup parah karena kondisi hujan masih jauh dibandingkan dengan peristiwa dua tahun silam.
Dengan kondisi hujan yang tergolong “biasa” dilaporkan ribuan rumah kebanjiran terutama di Desa Singa Gembara dan Kelurahan Teluk Lingga. Bukan hanya rumah penduduk, Jalan Dayung, terendam demikian Jalan Munthe yang menuju perumahan. Bahkan air yang menggenangi jalan utama ini pada Sabtu malam ketinggiannya mencapai 50 cm, padahal, jalan kerap dilanda banjir dan tempat tinggalnya Wakil Ketua DPRD Alfian Aswad ini, belum lama ini ditinggikan dengan pengecoran.
Edi, salah seorang warga RT 3 Desa Singa Gembara mengakui ini adalah banjir yang menerpa desanya terparah. “Rumah saya, rumah panggung namun air juga hampir masuk rumah. Sedangkan rumah tetangga saya, karena memang rumah tembok, tenggelam sekitar 70 cm karena tingginya banjir dalam rumah itu, kami harus menggunakan pompa mesin untuk mengurasnya,” katanya.
Senada dengan Edi, warga lain bernama Gusti mengaku tidak pernah air meluap seperti warga alami pada Sabtu malam. Menurutnya, selama ini banjir hanya merendam beberapa rumah saja. “Banjir kali ini memang sangat parah, bahkan rumah saya pun ikut terendam padahal selama ini tidak pernah kena banjir,” aku Gusti.
Warga mendugak, banjir yang melanda Singa Gembara, Munthe, Kampung Tator selain curah hujan yang tinggi juga akibat pembuatan kanal di sepanjang Jalan Dayung yang belum selesai. Untuk melaksanakan pembangunan kanal, kontraktor melakukan bongkar pasang bendungan sehingga air tidak bisa mengalir lancar dan berdampak kepada pemukiman rumah penduduk.(SK-02)