SANGATTA,Suara Kutim.com (9/10)
Komisi D DPRD Kutim berharap RS Pratama di Sangkulirang segera dioperasikan karena proyek yang dibiayai APBD Kaltim ini belum berfungsi, namun Dinas Kesehatan Kutim mengakui banyak hal yang disiapkan yakni tenaga medis, peralatan dan pembiayaan.
Ketua Komisi D DPRD Kutim Uce Prasetyo mengatakan, paling penting diperjuangkan dalam pembahasan anggaran tahun 2016 pengadaan alat RS Pratama Sangkulirang. “Kami akan perjuangkan agar peralatan untuk RS pratama tahun depan bisa diwujudkan, agar bisa digunakan. Masak gedunganya sudah dibangunkan Pemprov, kita tidak manfaatkan padahal tinggal diisi peralatan medisnya,” katanya.
Dalam percakapan dengan Suara Kutim.com belum lama ini, Uce berjanji harus berjuang agar anggaran RS Pratama tersedia demi keadilan pelayanan masyarakat. Politikus PPP ini menyebutkan RS di Pulau Jawa paling 1 jam pasien sudah sampai ke RS sementara di Kutim ada beberapa kecamatan yang butuh waktu 5- 6 jam.
Dengan kondisi yang jalan dan terbatasnya RS pemerintah, diakui Uce bisa-bisa pasien meninggal sebelum sampai ke RSU Kundungga. Dalam kacamatnya, kehadiran RS Pratama Sangkulirang membantu masyarakat karenanya segera difungsikan untuk pelayanan masyarakat khususnya beberapa kecamatan sekitar Sangkulirang. “Anggaran yang dibutuhkan sekitar lima miliiar, namun untuk pengadaan lingkup pemerintah ada aturan main dimana tidak bisa beli langsun tanpa dilelang sehingga biaya meningkat,” ungkapnya
Sebagai pemilik sebuah RS di Sangatta, Uce mengakui alat yang sesuai dengan harga dan kualitasnya buatan Korea sedangkan buatan China terlalu murah dan kurang memuaskan. “Pakai Jepang hasilnya bagus, tapi harga mahal sementara buatan Korea yang bagus harganya bersaing,” bebernya.
Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kutim, Aisyah menyebutkan untuk mengoperasikan RS Pratama banyak hal yang dipersiapkan diantaranya ketersedian litsrik, air bersih dan SDM. Untuk SDM, ketika ditemui belum lama ini paling tidak 70 orang dengan asumsi 2 ship kerja.
Didampingi Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya dan Kepala Seksi Pengembangan Tenaga Kesehatan Ernata Hadi Sujito pengusulan tenaga kesehatan yang nantinya akan ditempatkan di Rumah Sakit Pratama Sangkulirang terdiri 8 tenaga dokter atau dokter kewenangan tambahan seperti dokter umum, spesialis bedah, penyakit dalam dan kandungan ditambah 2 dokter gigi.
Sementar tenaga perawat terdiri perawat anastesi, bidan. Sedangkan tenaga kesehatan non keperawatan yakni assisten apoteker, 2 radiografer, dan 2 pranata labkes di tambah 20 tenaga penunjang lainnya. “Semua masih di luar manajerialnya,” terang Aisyah.(SK-02/SK-03/SK-12)