Beranda ekonomi UH Sembuh :Terimakasih Semua Pihak, Terutama Tim Medis RSU Kudungga

UH Sembuh :Terimakasih Semua Pihak, Terutama Tim Medis RSU Kudungga

0
Prosesi pemulangan pasien KTM-7 yang dinyatakan sembuh COVID-19 (Ist)

Loading

SANGATTA (9/5-2020)

Ungkapan puji syukur kepada Sang Pencipta, tidak henti-hentinya diucapkan Mu (45), orangtua dari remaja UH (17), korban virus corona di Kutai Timur (Kutim), yang dinyatakan sembuh. Kesembuhan UH, diumumkan juru bicara Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kaltim, Andi M Ishak melalui siaran live aplikasi zoom, Sabtu (9/5) sore. Kepada SuaraKutim.com, meski tidak ingin identitasnya dibuka secara jelas, namun Mu berkenan menceritakan sedikit pengalaman terkait penyakit COVID-19 yang sempat menghampiri keluarganya.

Dituturkan, tinggal di Desa Sangatta Utara, keluarga Mu yang terdiri dari lima orang anggota keluarga, hanya tinggal berempat di rumah. Sementara anak pertamanya UH, memang hingga saat ini statusnya masih tercatat sebagai pelajar salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) swasta favorit di Jogyakarta.

“Kami di Sangatta hanya tinggal berempat. Saya, istri dan dua anak saya. Sementara putri saya UH, memang sekolah SMA di Jogyakarta. Saat merebaknya pandemi COVID-19 yang terjadi hampir di semua wilayah di Indonesia, menyebabkan seluruh kegiatan belajar mengajar di sekolah terpaksa dihentikan dan beralih dengan kegiatan pembelajaran di rumah. Otomatis, sekolah tempat anak saya juga juga ikut libur dan memulangkan semua anak didik ke daerah asal masing-masing. Termasuk UH, yang kemudian pada tanggal 28 Maret 2020, pulang ke Sangatta,” tutur Mu.

UH (memegang bucket bunga), saat disambut keluarga di kediaman, usai dinyatakan sembuh COVID-19

Setiba di Sangatta, keluarganya langsung melakukan isolasi mandiri sebagaimana protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran dan penularan COVID-19. Selama beberapa hari memang tidak terlihat ada gejala gangguan kesehatan dari UH, putrinya. Namun kemudian pada antara tanggal 3-7 April 2020, UH mengeluh demam dan nyeri saat menelan.

“Akhirnya pada tanggal 7 April 2020, UH anak saya menjalani karantina di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kudungga Sangatta, hingga tanggal 16 April 2020 dengan status sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP), karena dari hasil tes Rapid dinyatakan reaktif. Namun karena kondisi putri saya mengalami peningkatan kesehatan, akhirnya atas seizin tim medis instalasi khusus COVID-19 RSUD Kudungga, UH diizinkan pulang ke rumah, tetapi tetap wajib menjalani karantina mandiri. Kemudian, tanggal 25 April 2020, anak saya UH, kembali dijemput tim medis khusus COVID-19 RSUD Kudungga Kutim untuk menjalani perawatan isolasi secara intensif, karena dari hasil tes swab-nya dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19,” ujar Mu.

Tentunya, dengan kembali dijemputnya UH dan ditambah kabar terkonfirmasi sebagai pasien KTM-7 COVID-19, menjadi pukulan berat bagi keluarga Mu. Pasalnya, hingga saat ini dirinya belum mendengar jika ada rekan satu sekolah UH yang juga terpapar COVID-19. Sehingga kuat dugaan, jika anaknya tersebut terinfeksi saat berada di Bandara atau selama perjalanan pulang ke Kalimantan Timur (Kaltim).

“Memang berat rasanya saat anak kami dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19. Karena hingga saat ini, saya belum ada mendengar teman anak saya yang juga dinyatakan positif COVID-19. Jadi kuat dugaan, anak saya terpapar selama perjalanan pulang dari Jogya menuju Kaltim. Namun saya beserta istri, menganggap hal ini sebagai sebuah cobaan dari Tuhan. Terlebih dengan terkonfirmasinya UH sebagai pasien KTM-7, juga membuat kami sekeluarga kembali wajib menjalani karantina mandiri di rumah dengan status PDP. Saya juga memberikan pengertian kepada keluarga, untuk tetap bersabar menghadapi ujian dari Sang Pencipta, sembari terus mendekatkan diri dan tidak henti-hentinya bermunajat kepada Allah Ta’ala, agar cobaan ini segera berakhir,” ucap Mu.

Akhirnya, setelah kurang lebih 14 hari menjalani perawatan intensif di ruang isolasi khusus COVID-19 RSUD Kudungga, Sabtu (9/5), UH diperkenankan pulang setelah dua hasil tes swab-nya yang diambil pada tanggal 27 April dan 28 April 2020, dinyatakan negatif atau tidak ada lagi virus COVID-19, pada Jum’at (8/5) kemarin oleh Laboratorium Balitbangkes, Surabaya.

“Alhamdulillah, akhirnya anak kami hari ini, dinyatakan sembuh dan diperkenankan pulang ke rumah. Kepulangan UH ke rumah diantar langsung tim kesehatan dari UPT Puskesmas Sangatta Utara. Memang tidak dijemput pihak keluarga. Pasalnya, hingga saat ini kami sekeluarga masih menjalani karantina mandiri, meski dari dua kali pemeriksaan tes rapid kepada keluarga kami, dinyatakan non reaktif atau negatif. Namun karena masa karantina mandiri belum berakhir, sehingga diputuskan tidak melakukan penjemputan kepada UH dan hanya melakukan penyambutan di rumah,” ujar Mu.

Sebelum mengakhiri kisahnya, Mu, atas nama keluarga mengucapkan rasa terimakasih yang tak terhingga kepada segenap jajaran Pemerintah Kutai Timur, Dinas Kesehatan Kutim, tim medis UPT Puskesmas Sangatta Utara, tim medis COVID-19 RSUD Kudungga, Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kutim dan Aisyiyah Kutim, serta warga yang berada di lingkungan tempat tinggalnya, atas dukungan dan bantuan selama keluarganya menjalani karantina mandiri. Dirinya mengaku salut dengan kerja tim medis yang dengan sepenuh hati memberikan bantuan hingga dukungan moril, selama musibah COVID-19 yang melanda keluarganya. Selain itu Mu, juga meminta maaf dengan ketidaknyamanan yang dialami warga si sekitar tempat tinggalnya, akibat musibah yang menimpa keluarganya.

“Kami sekeluarga mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya, kepada segenap jajaran Pemerintah Kutai Timur, Dinas Kesehatan Kutim, tim medis UPT Puskesmas Sangatta Utara, tim medis COVID-19 RSUD Kudungga, Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kutim dan Aisyiyah Kutim, serta warga yang berada di lingkungan tempat tinggal kami, atas dukungan dan bantuan selama keluarga kami menjalani karantina mandiri. Saya juga sangat salut dengan kerja tim medis yang dengan sepenuh hati memberikan bantuan hingga dukungan moril, selama musibah COVID-19 yang melanda keluarga kami. Selain itu, saya juga meminta maaf dengan ketidaknyamanan yang dialami warga di sekitar tempat tinggal kami, akibat musibah yang menimpa keluarga kami ini,” tutup Mu.(SK3)