Beranda hukum Wabup Kasmidi Kaget Dengar Dana Insentif dan Gaji Guru, Bosda Dinolkan

Wabup Kasmidi Kaget Dengar Dana Insentif dan Gaji Guru, Bosda Dinolkan

0

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (28/11)
Meskipun minggu lalu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Iman Hidayat telah mengungkapkan kegalauannya terkait dengan anggaran Dinas Pendidikan di APBD-P yang kurang Rp31 miliar, namun belum ada titik terang.
Dalam coffe morning, Senin (28/11) yang dipimpin Wabup Kasmidi Bulang, dijelaskan kekurangan anggaran tahun 2016 senilai Rp45 miliar, namun setelah berdiskusi dengan Kadis Pendapatan (Kadispenda) Yulianti ada anggaran Rp17 miliar, tersisa Rp31 miliar.
Dengan kekurangan anggaran di triwulan IV, Disdik diperkirakan akan terjadi berbagai hal seperti sekolah tidak akan mendapat biaya operasional lagi. Bosda juga tidak, Insentif PTT/TK2D, tidak akan dibayar, sedangkan biaya makan minum anak SMU 2 juga tidak ada anggaran.
“Jika tidak semua anggaran dinolkam, masalah kekurangan anggaran terutama menyangkut nasib orang banyak di dunia pendidikan tidak akan muncul karena dalam penyusunan anggaran perubahan, anggaran di Disdik langsung di nol-kan termasuk anggaran terarah,” beber Iman yang pernah menjabat kepala bidang di Bappeda Kutim.
Mendapat laporan Iman, Wabup Kasmidi Bulang dalam pertemuan yang diikuti semua Kepala SKPD, Forkominda serta camat itu, berjanji memanggil tim anggara untuk menyelesaikan masalah yang dialami Disdik. “Kita akan panggil TAPD, untuk mengitung ulang saya juga akan panggil bagian keuangan, apakah sebesar itu,” katanya.
Kasmidi menyebutkan, seingatnya, tidak pernah memangkas anggaran gaji dan insentif untuk di lingkungan Dikbud. Namun, ia mengkaui jika ada kekurangan anggaran Rp31 miliar, berat dipenuhi. “Saya juga kaget, karena awalnya sudah dikatakan anggaran untuk gaji, honor dan semua yang terkait dengan pelayanan tidak akan dikurangi karena skala prioritas. Namun sekarang ini, muncul kalau dana untuk gaji ini, tidak ada. Padahal, selama ini tidak ada laporan,” sebut Kasmidi.
Terkait dengan permintaan agar semua anggaran di nolkan, menurut Kasmidi, itu tidak semestinya terjadi. Sebab sejak awal, sudah ada kebijakan anggaran terkait gaji, tidak akan dikurangi, karena itu dia heran ini bisa terjadi. “Kita memang melakukan efisiensi, karena anggaran memang kurang karena itu dilakukan rasionalisasi, karena kalau tidak dilakukan rasionalisasi, maka mau dibayar pakai apa. Tapi honor, gaji tidak boleh diganggu sejak awal. Karena itu saya kaget, setelah Kadis melapor ini. Untuk itu kami segera melakukan rapat anggaran dengan tim TAPD,” janji Kasmidi.(SK2/SK3)