SANGATTA (22/9-2019)
Warga Margo Santoso Sangatta Utara tak mengenal Ir alias Wa bin Dt (35) yang diduga Bandar Narkoba kelas kakap. Ir yang akhirnya meninggal dunia, Sabtu (21/9) dini hari kemarin, setelah mendapat perawatan di RSU AW Syahrani Samarinda, belum diketahui dimakamkan di mana pasalnya tak satupun warga Margo Santoso mengetahui ada warga yang meninggal dunia.
“Belum ada kabar atau informasi, ada warga Margo Santoso yang wafat hari ini. Biasanya jika ada warga yang wafat, di mulut gang terpasng kain putih atau bendera kematian,” terang Ismail (45) warga Margo Santoso kepada Suara Kutim.com.
Ir yang berusaha mengemudikan mobil KT 1971 RJ karena ketahuan membawa Narkoba, berusaha lolos dari kejaran tim BNN Kaltim yang mengejarnya dengan sepeda motor. Namun, saat terjebak kemacetan di simpang 4 Sempaja, ia tetap berusah kabur meski sudah ditodong dengan senjata api. Tak itu saja, Ir yang ternyata suami tersangka Is (23), berusaha merebut senjata api Bripka Effendi namun aksinya harus dihentikan dengan timah panas yang mengenai bagian kepalanya.
Ir yang tercatat warga Margo Santoso, sejak Jumat (20/9) kondisinya kritis, sementara tersangka lain yakni Is dan MRA sudah diamankan di BNN Kaltim, sedangkan 1 orang pria yang disebut Is bernama DA – melarikan diri.
Ir, Is, MRA dan Da, diduga terlibat dalam kepemilikan sabu seberat 1 kg lebih dan 200 pil esktasi yang perderannya, Jumat (20/9) barhasil digagalkan BNN Kaltim. Namun, Pukul 01.25 Wita, dikabarkan meninggal dunia dan akan dimakamkan di Sangatta.
Haryoto – Humas Humas Badan Narkotika Nasional (BNN) Kaltim, membenarkan Ir meninggal dunia. Bahkan jasad Ir sempat diperlihatkan kepada Is yang dibawa ke ruang jenazah RSU AW Syahrani Samarinda dengan tangan terborgol.
Seperti diberitakan, tiga warga Sangatta bernama Ir alias Wa bin DT (35), IS (23) dan MRA binti Mar (20), dan belakangan diektahui ada Da, Jumat (20/9) sore dibekuk tim BNN Kaltim karena terlibat penyalahgunaan Narkoba.
Penangkapan bandar Narkoba asal Sangatta ini seperti film action karena para Bandar Kakap ini berusaha melarikan diri saat dicegat tim BNN. Tembakan peringatan sebanyak 5 kali tak digubris, baru setelah terjebak kemacetan di Sempaja baru mereka terhenti namun saat diperintahkan keluar serta membuka kaca, Ir berusaha merebut senjata api Bripka Effendi.
Usaha warga Margo Santoso Sangatta Utara ini merebut senpi Effeddi ini gagal, setelah kepalanya dihadiahi degan timah panas. Untung saja, tembakan yang dilepaskan masih sekedar melumpuhkan pria yang mengenakan kaos warna hitam bertuliskan Porprov Kaltim dan tangan kirinya terdapat tato.
Perebutan senjata api yang nyaris membuat Effendi menjadi korban ini, berakhir ketika mobil Nopol KT 1971 RJ nyemplung ke parit. Sayangnya ketika diperiksa tak ditemukan barang bukti utama, beruntung salah satu dari tersangka yang histeris melihat Ir bersimbah darah sempat memberitahu kalau barang yang dicari mereka buang saat di di bawah flay over Juanda.
Saat ditemukan, ternyata benar tim BBN menemukan sabu sebanyak 11 poket yang belakangan diketahui seberat 1009,43 Gram dan 200 butir ekstasi seberat 83,18 gram. Saat ini, Ir masih dirawat di RSU AW Syahrani dengan penjagaan ketat sementara Is dan MRA, diamankan di BNN Kaltim. “Ada satu orang pria yang saat mobil terjebak macet, keluar dan melarikan diri,” terang sumber media ini.(SK8)