Sangatta (12/2-2019)
Potensi wisata alam gua tapak tangan yang di pegunungan Karst Sangkulirang-Mangkalihat, harusnya dikelola secara profesional oleh Pemerintah Kutai Timur. Hal ini agar memudahkan wisatawan datang berkunjung dan menikmati salah satu dari peninggalan pra sejarah berupa gambar tapak tangan yang ada di dalam gua karst tersebut. Demikian dikatakan anggota DPRD Kutim, Agusriansyah Ridwan.
“jika dikelola secara profesional oleh Pemkab Kutim, saya yakin jika wisata alam karst dan wisata edukasi gua tapak tangan yang ada di pegunungan karst itu, pasti akan mendatangkan pendapatan asli daerah (PAD) bagi Kutim. Wisatawan dalam maupun luar negeri akan datang berbondong-bondong untuk melihat sekaligus belajar tentang peninggalan kehidupan pra sejarah yang ada di Kutim, khususnya di Sangkulirang,” ujarnya.
Lanjut putra asli Sangkulirang ini, pemerintah Kuitm sudah harus memikirkan kemudahan akses wisatawan untuk datang ke gua karst tersebut. Selain itu, sarana penunjang destinasi wisata itu juga harus disiapkan.
“Bagaimana akses kesana dipersiapkan dengan baik. Jalan-jalan dibangun beserta infrastruktur dan fasilitas penunjangnya. Agar wisatawan yang datang merasa nyaman. Namun guna menjaga keaslian dan kealamian kawasan, jangan ada penginapan dekat dengan gua karst. Cukup wisatawan menginap di Sangkulirang atau Kaliorang. Jadi masyarakat sekitar juga bisa kena imbas peningkatan ekonomi dari adanya wisata gua karst,” ujarnya.(ADV-DPRD KUTIM)