SANGATTA (19/8-2019)
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) diharapkan menjadi salah satu penggerak dalam peningkatan perekonomian pedesaan. Namun tidak hanya sekedar mampu meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat desa, keberadaan BUMDes juga diharapkan mampu menjadi salah satu faktor penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD). Demikian diungkapkan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kutai Timur, Zubair.
Bersama Kepala Bidang Pemerintahan, Pengkajian Peraturan Sosial dan Kependudukan Balitbang Kutim Muhammad Yusufsyah, ia mengatakan keberadaan BUMDes saat ini menjadi salah satu faktor penting dalam peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di pedesaan.
“Perlu adanya upaya untuk mengoptimalkan peran BUMDes dengan memaksimalkan potensi-potensi internal dan ekternal yang ada di desa, baik itu Sumber Daya Manusia (SDM) selaku pengelola, Sumber Daya Alam (SDA) yang bisa dikelola, hingga pola manajemen dan bisnis, agar ke depan BUMDes mampu bersaing dan tidak mati karena produk hasil BUMDes terus bisa diterima oleh pasar,” ungkap Zubair
Lebih jauh, Zubair menandaskan, BUMDes diharapkan mampu memberikan sumbangsih terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Jika dalam perencanaan bisnisnya BUMDes fokus dalam pengelolaan dan pengembangan sektor hilirisasi produk, kedepan BUMDes menjadi salah satu pendongkrak PAD Kutim terutama retribusi terlebih Kutim memiliki produk-produk alam yang jika dikelola secara tepat dan benar, maka produk hasil olahan hilirnya akan memiliki daya jual tinggi seperti pisang yang kaya manfaat dan gizi.
“Jika hanya menjual buah pisang saja maka nilainya tentu tidak seberapa jika dibandingkan pisang tersebut diolah menjadi produk jadi keripik pisang, yang memiliki nilai jual lebih tinggi. Selain itu, Kutim juga menjadi salah satu daerah penghasil produk gula merah terbaik dari hasil penyulingan pohon aren genjah.,” bebernya.
Dalam kacamatanya, produk gula merah yang biasanya hanya sebagai bahan pembuat jajanan kolak pisang atau bubur kacang ini kemudian diolah menjadi produk gula semut dan dikemas bagus maka nilai jualnya tinggi karena pangsa pasarnya adalah perhotelan dan restaurant mewah. “Peluang itu harus disambut BUMDes,” tandas mantan Sekretaris Bappeda Kutim ini. (SK3)