SANGATTA,Suara Kutim.com
Merokok ternyata banyak menyebabkan kerugian bagi perokok dan orang lain, sejumlah penyakit menanti terhadap perokok aktif. Selain menganggu kesehatan dan lingkungan juga menganggu keuangan.
Yayi Suryo Prabandari, seorang dosen pada Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta, pada paket acara “Dukungan masyarakat untuk Sangatta tanpa rokok” yang digagas PT KPC, Selasa (16/9) menyebutkan rokok sangat membahayakan diri dan orang lain.
Diungkapkan, dampak negatif merokok dapat memicu kangker paru, paru, esophagus, pancreas, empedu, mulud, tenggorokan, lidah dan kotak suara, payudara dan leher rahim. Selainj itu, merokok juga menyebabkan penyakit jantung dan strok.
Berdasarkan penelitian, ujar Yayi, resiko kematian penderita penyakit kronis karena merokok menjadi 1,30-8,17 kali lebih besar. Ia menambahkan, merokok menyebabkan kematian yang mencapai 427.948 jiwa pertahun.
Paparan Yayi ini bisa dihitung ternyata yang meninggal dunia karena merokok setiap hari mencapai 1.172 orang. Selain itu, biaya yang dikeluarkan untuk terkait tembakau mencapai 18,1 miliyar US Dollar atau 5,1 kali lipat pendapat negara. “Kondisi ini tidak hanya merugikan si perokok tetapi orang lain dan bahkan negara,” beber Yayi dalam acara yang dihadiri berbagai kalangan.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengutip survei Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, pada tahun 2007 sebanyak 1.127 orang meninggal setiap hari akibat rokok, Ironisnya 14,5 persen yang meninggal korban berusia remaja.
Sementara data Tobacco Control Support Center (TCSC) menyebutkan 50 Persen dari perokok di seluruh dunia meninggal karena penyakit terkait rokok. Di Indonesia, kematian yang terjadi akibat rokok jumlahnya sama dengan jumlah korban bencana tsunami. (SK-05)