Sejumlagh peserta TOT MP mempraktikan cara mengajar |
SANGATTA,Suara Kutim.com
Sebanyak 20 orang pegawai Pemkab Kutim sejak Selasa (17/6) tadi menimba ilmu sebagai tenaga pengajar untuk kegiatan Badan Diklat. Kepala Badan Diklat Kutim, Ariansyah menyebutkan, Diklat TOT Metedologi Pengajaran, merupakan salah satu program pemkab untuk mengisi berbagai Diklat yang akan digelar dalam beberapa tahun kedepan terutama setelah Badan Diklat menempati gedung baru.
Didampingi sejumlah pejabat Badiklat lainnya, Sabtu (21/6) diutarakan, kebutuhan akan widyasawara dan intsruktur cukup tinggi. Ia mengakui, tidak banyak PNS yang ingin menjadi widyasara maupun instruktur karenanya untuk menggelar Diklat bagi pegawai, harus mendatangkan dari luar terutama Samarinda. “Peningkatan kualitas SDM Pegawai Pemkab Kutim merupakan harapan agar bisa melaksanakan tugas dengan baik dan maksimal, sayangnya program Diklat tidak bisa digelar karena intruktur yang diharapkan tidak bisa datang karena padatnya kegiatan lain,” ungkap Ariansyah.
Didampingi Husni Hasan, Jayadi serta Amat masing-masing sekretaris serta kepala bidang pada Badan Diklat, diakui terlibatnya 20 PNS yang sebagian besar pejabat, bisa mengatasi kekurangan tenaga instruktur. “TOT digelar bekerjasama dengan PKP2A LAN III LAN, harapannya peserta Diklat bisa mengimplementasikan di Kutim,” timpal Husni Hasan.
Dijelaskan, kebutuhan akan instruktur semakin meningkat seirama dengan banyaknya pembangunan dan pelaksanaan roda pemerintahan di Kutim. Menurut Amat sebagai Kabid Teknis dan Fungsional, menambahkan selama mengikuti TOT Metedologi Pengajaran, peserta diajarkan bagaimana mempersiapkan dan melaksanakan tugas sebagai instruktur. “Salah satu materi terpenting yakni teknis berkomunikasi yang disampaikan Ibu Meliana, Kepala PKP2A III LAN sementara materi seperti metode pengajaran lainnya disampaikan MA Maliki dari Jakarta,” terangnya seraya menyebutkan Diklat akan berakhir Jumat lalu.(SK-05)