SANGATTA (18/2-2019)
Tidak ingin kembali terjerat pembayaran hutang pekerjaan, Pemkab Kutai Timur di tahun 2019 mendahulukan kegiatan yang dianggap prioritas, untuk dilaksanakan. Sekretaris Daerah (Sekda) Kutim, Irawansyah, usai coffe morning, Senin (28/2) menyatakan kemungkinan rasionalisasi anggaran dan kegiatan bisa terjadi karena mempertimbangkan pendapatan daerah.
Belajar dari kondisi yang ada sekarang, kata Irawansyah, Pemkab akan lebih selektif dalam menjalankan program kegiatan. Bahkan di setiap OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Kutim diminta untuk hanya memprioritaskan program yang penting dan menunda hal-hal uang dianggap belum prioritas, seraya melihat keuangan daerah pada anggaran perubahan.
Ia menyebutkan beberapa kegiatan yang dianggap bisa ditunda yakni perjalan dinas ke luar daerah, pengadaan bantuan disalurkan kepada masyarakat namun dinilai belum termasuk hal penting seperti pengadaan karpet, sound sistem bagi rumah ibadah serta pakain dinas. “Pokoknya puasa dulu tahun ini, toh dengan puasa kita akan sehat sama dengan APBD jika tidak untuk hal penting sebaiknya ditunda dulu,” pesannya.
Irawan menyebutkan penundaan dan evaluasi sejumlah kegiatan yang dianggap tidak prioritas ini dilakukan karena kondisi keuangan Kutim yang belum sepenuhnya stabil. Selain itu, saat ini Pemkab Kutim masih ada hutang proyek ditahun 2018 sebesar Rp150 M yang belum terbayar dan baru akan dimasukkan pada penyusunan anggaran perubahan tahun 2019.(ADV-Humas Setkab Kutim)