SANGATTA (12/10-2017)
Piagam pemecahan rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) kembali menjadi kado bagi Kutim yang hari ini merayakan peringatan HUT ke 18. Piagam yang dibalut dengan bingkai itu, pada tahun ini diberikan MURI karena Kutim berhasil membukukan 4.756 orang terlibat dalam tari Jepen Bengenjoh.
Tari yang bernuasa kegembiraan ini, dipentaskan seusai upacara peringatan HUT Kutim ke 18, Kamis (12/10) yang digelar di Lapangan Upacara Kantor Bupati Kutim. Pemecahan rekor MURI katagori penari Jepen Begenjoh terbanyak ini, disaksikan ratusan pasangan mata undangan diantaranya Bupati Ismunandar.
Sajian tari Jepen Begenjoh yang sebagian besar melibatkan pelajar dan dimotori kaum perempuan ini, bertambah semarak ketika undangan ikut menari meski gerakannya banyak salah, sementara peserta pemecahan rekor tampil mempesona dengan baju khas Kutai serta sudah terlatih.
Melihat banyaknya peserta yang terlibat, piagam MURI langsung diserahkan Eksekutif Manager MURI, Sri Widayati kepada Bupati Ismunandar disaksikan Wakil Ketua II DPRD Kutim, Encek UR Firgasi serta penari jepen.
“Inti dari pemecahan rekor ini tiada lain agar tari jepen tetap lestari dari generasi ke generasi, selain itu salah satu upaya Pemkab Kutim untuk memperkenal budaya pesisir di Kutai Timur kepada dunia ,” ujar Ismunandar seraya menambahkan rekor sebelumnya diperoleh Pemprov Kaltim yang mencapai 4.100 penari.
Selama 18 tahun, Kutim telah memecahkan rekor MURI seperti bakar ikan terpanjang pada tahun 2003, penanaman pohon terbanyak oleh Wanita (2012), Peserta Bakar Jagung (2016) dan , Tari Jepen dengan peserta terbanyak 4.756 peserta, tercatat juga peserta menyumpit terbanyak yang digelar PT KPC. (SK13)
