Beranda kutim adv pemkab 4 Santri Temboro Asal Kutim Reaktif Rapid Test

4 Santri Temboro Asal Kutim Reaktif Rapid Test

0

Loading

Sangatta (28/4-2020)

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Timur, merilis hasil test Rapid terhadap 18 orang warga Kecamatan Kaliorang, yang merupakan santri asal Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fatah Temboro, Magetan–Jawa Timur (Jatim), pada Jumat (24/4) lalu. Hasilnya, dari 18 orang santri yang menjalani Rapid test, sebanyak 4 orang dinyatakan reaktif positif. Demikian diungkapkan Kepala Dinkes Kutim, Bahrani Hasanal kepada awak media, Senin (27/4) kemarin.

Kadinkes Kutim, Bahrani Hasanal

“Dari Test rapid yang dilakukan UPT (Unit Pelaksana Teknis, red) Puskesmas Kecamatan Kaliorang terhadap 18 santri Temboro, ada empat orang santri dinyatakan reaktif positif. Saat ini, keempat santri tersebut juga sudah dilakukan test Swab dan menjalani perawatan di instalasi khusus COVID-19 RSUD Kudungga,” ujar Bahrani.

Terkait 14 orang santri Temboro lainnya yang saat ini dinyatakan non reaktif dari hasil Test Rapid, Bahrani menyebutkan jika belasan santri lainnya hingga saat ini masih menjalani isolasi mandiri di rumah isolasi khusus COVID-19 yang disiapkan Kecamatan Kaliorang. Sedangkan pihaknya berencana akan kembali melakukan test Rapid kepada belasan santri Temboro yang dinyatakan non reaktif tersebut, sebelum usai masa isolasi mereka.

“Nanti akan kami Rapid Test lagi terhadap belasan santri yang kini dinyatakan non reaktif hasi rapid Test-nya. Bisa jadi masa inkubasi virus belum terjadi atau memang tidak pernah terpapar. Nanti kita lihat hasil Rapid Test berikutnya,” jelasnya.

Lanjut Bahrani, memang saat ini adanya temuan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 dari sejumlah santri dan guru pengajar pada Ponpes Temboro pada sejumlah daerah di Indonesia cukup menjadi perhatian masyarakat, selain kluster ijtima Gowa yang memang sejak awal telah ditetapkan menjadi salah satu episentrum klaster penularan dan penyebaran COVID-19 di Indonesia. Dirinya berharap, Ponpes Temboro ini tidak menjadi klaster baru dalam penularan COVID-19, seperti klaster Ijtima Gowa, klaster Bogor dan lainnya.

“Kami berharap, pesantren Temboro ini tidak menjadi klaster baru dalam penularan COVID-19 di Kutim. Semoga saja tidak ya,” ucap Bahrani.(Adv-Kominfo)