JAKARTA (5/7-2019)
Menjelang pemberangkatan Jamaah Haji Indonesia Tahun 2019, sebanyak 446 petugas haji Kamis (4/7) kemarin diberangkatkan ke Arab Saudi. Mereka yang diberangkatkan sebagai Petugas Pelayanan Haji Indonesia (PPHI) nantinya bertugas Madinah dan Bandara Amir Muhammad bin Abdulaziz Madinah.
Petugas yang diberangkatan, terang Kepala Pusat Kesehatan Haji (Kapuskeshaji) Eka Jusup Singka, dari berbagai instansi pemerintah seperti Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, TNI, dan Polri. “Saya harap semua meluruskan niat dalam melayani jemaah,” harapnya.
Direktur Bina Haji Kemenag Khoirizi Dasir mengingatkan pentingnya kehadiran petugas yang melayani jamaah. Disebutkan, hal terpenting yang menjadi perhatian PPHI banyaknya jamaah haji usia lanjut. “60 persen jemaah haji tahun 2019 adalah usia lanjut yang membutuhkan pertolongan PPHI,” kata Khoirizi.
Dengan kondisi jamaah yang sebagian besar lanjut usia ditambah 54 persen peremuan, Khorizi berharap bukan menjadi beban PPHI namun dijadikan tantangan sehingga PPHI semnagat untuk melaksanakan tugas sebaikmungkin. “Tugas yang diemban adalah amanah, terlebih berada di tanah suci,” pesannya.
Jamaah Haji Indonesia tahun 2019 mulai diberangkat ke tanah suci mulai Sabtu (6/7) besok yakni jamaah haji asal Embarkasi Surabaya dan Batam. Data yang diperoleh Suara Kutim.com dari Kementrian Agama, pada penerbangan perdana besok ada 1.800 orang yang terbang lebih awal menuju Madinah.
Jamaah Haji Indonesia tahun ini berjumlah 231 ribu orang termasuk tambahan quota 10 ribu orang dan 17 ribu haji khusus. Pemberangkatan jamaah 231 ribu orang ini dibagi dalam 529 Kloter dan terbang dalam 2 gelombang yakni gelombang pertama tanggal 6 hingga 19 Juli 2019 dan kedua yang mendarat di Bandara King Abdul Azis Jeddah mulai tanggal 20 Juli hingga 5 Agustus 2019. (SK12)