Beranda kutim adv pemkab 72 Kader Posyandu di Kutim Dilatih Aplikasi Program ILP – Perkuat Keterampilan...

72 Kader Posyandu di Kutim Dilatih Aplikasi Program ILP – Perkuat Keterampilan Layanan Kesehatan Tingkat Dasar

0
Foto bersama Kepala Dinas Kesehatan Kutai Timur, Bahrani Hasanal dengan jajaran, instruktur dan peserta Pelatihan Keterampilan Dasar Kader Posyandu Kutai Timur Tahun 2024 di HotelRoyal Victoria Sangatta, Jum'at (5/7/2024).

Loading

SUARAKUTIM.COM, SANGATTA – Sebanyak 72 kader dan fasilitator Posyandu yang ada di Kabupaten Kutai Timur, menyelesaikan pelatihan keterampilan dasar yang digelar oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), sebagai bagian dari bentuk dukungan terhadap implementasi transformasi layanan kesehatan primer. Bertempat di Hotel Royal Victoria Sangatta, pelatihan terbagi dalam dua angkatan, yakni tahap pertama dilaksanakan pada tanggal 24 hingga 28 Juni dan tahap kedua pada tanggal 1 hingga 5 Juli 2024.

Menurut Kepala Seksi Layanan Kesehatan (Yankes) Primer Dinkes Kutim, Rini Palakian Mande pelatihan ini merupakan bagian dari enam pilar transformasi kesehatan yang meliputi transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi pembiayaan kesehatan, transformasi sumber daya manusia kesehatan, dan transformasi teknologi kesehatan.

“Melalui transformasi layanan kesehatan primer ini, seluruh layanan kesehatan akan dilakukan secara terintegrasi, mulai dari Posyandu hingga rumah sakit. Hal ini bertujuan untuk memudahkan penanganan kesehatan masyarakat,” ujar Rini dalam laporan saat penutupan pelatihan, Jumat (5/7/2024).

Selain itu para kader dan fasilitator juga akan dilatih untuk mengisi data kesehatan masyarakat yang telah disiapkan. Sistem ini memudahkan penelusuran riwayat kesehatan masyarakat saat mereka melakukan pengobatan atau pemeriksaan kesehatan di kemudian hari.

Sebagai upaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan, Kabupaten Kutai Timur kini mengadopsi program Integrasi Layanan Primer (ILP). ILP bertujuan untuk memperkuat layanan kesehatan di tingkat masyarakat desa dan kelurahan, memastikan akses yang lebih baik dan merata terhadap layanan kesehatan berkualitas.

Peserta Pelatihan Keterampilan Dasar yang terdiri dari 36 kader dan fasilitator Pusat Layanan Kesehatan Terpadu (Posyandu) di Kutim saat mengikuti perintah intruktur pelatihan. (Foto : IST)

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur, Bahrani Hasanal menjelaskan bahwa ILP adalah transformasi sistem pelayanan kesehatan primer yang bertujuan untuk mendekatkan layanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat melalui integrasi pelayanan kesehatan primer.
“Integrasi Layanan Primer ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan kesehatan, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaatnya secara langsung,” ujarnya.

Layanan primer ini mencakup penerapan siklus hidup, fokus dari integrasi layanan, dan memperkuat pemantauan wilayah melalui digitalisasi serta dashboard situasi kesehatan per desa. Bahrani menekankan pentingnya ILP bagi Kabupaten Kutai Timur dan berharap semua puskesmas dapat segera beradaptasi dengan program ini untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

Salah satu fokus utama dari program ini adalah pencegahan penyakit melalui skrining kesehatan. Pemkab Kutai Timur menjamin pembiayaan gratis untuk 14 jenis penyakit, termasuk skrining diabetes melitus, hipertensi, stroke, jantung, kanker serviks, kanker payudara, TBC, anemia, kanker paru, kanker usus, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), thalassemia, hipotiroid kongenital, dan skrining hepatitis.

“Dalam hal ini kami menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk rutin melakukan skrining di puskesmas sebagai upaya pencegahan terjadinya penyakit. Karena mencegah lebih baik dari pada mengobati,” lanjut Bahrani.

Dengan hadirnya ILP, Kabupaten Kutai Timur berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan primer. Program ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik tetapi juga memastikan bahwa masyarakat di setiap desa dan kelurahan mendapatkan akses yang merata terhadap layanan kesehatan. Program ini akan diterapkan di 438 fasilitas kesehatan di daerah tersebut, mencakup 21 Puskesmas, 116 Pustu, dan 301 Posyandu yang tersebar di seluruh wilayah Kutai Timur.(Red-SK/ADV)