Beranda ekonomi Karang Taruna SW Sukses Kembangkan Lele

Karang Taruna SW Sukses Kembangkan Lele

0
Nurul Karim melakukan panen perdana di kolam lele milik Karang Taruna Swarga Bara (Foto KPC)

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com
Potensi perikanan di Kutim terbuka lebar, terlebih ikan air tawar. Kebutuhan ikan air tawar dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. KPC sebagai perusahaan yang mengutamakan kepedulian kepada masyarakat, bersemangat jika ada masyarakat ingin mengembangkan usaha di sektor perikanan.
Manager Community Empowerment KPC Nurul Karim mengatakan, dukungan KPC kepada Karang Taruna Swarga Bara merupakan bagian dari program Desa Mandiri yang dicanangkan KPC bersama Pemkab Kutai Timur.
Sesusai melakukan panen perdana ikan lele yan diareal budidaya perikanan garapan Karang Taruna Desa Swarga Bara, Kamis (18/12), jebolan Faperta Unmul ini menyebutkan salah satu program Desa Mandiri mengembangkan usaha produktif desa. “KPC mengharapkan, sebagian hasil dari usaha masyarakat dijadikan pemasukan bagi desa, sehingga nantinya desa benar-benar mandiri,” ujar Nurul.
Dengan sistem pengelolaan yang baik dan terukur serta transparan, Nurul optmis pengemnbangan budidaya perikanan yang dilakoni Karang Taruna Swarga Bara di lahan seluas 1 Ha suatu saat mampu meningkatkan pendapatan masyarakat dan desa yang berujung pada kemandirian desa secara ekonomi.
KPC, kaat Nurul Karim, berharap, desa bisa mandiri pada aspek pendidikan, kesehatan dan aspek sosial terlebih – lebih mampu menciptakan lapangan kerja, mencetak warga yang handal berwirasusaha serta menjadi pebisnis tulen.
Panen lele yang berlangsung sederhana menjadi perhatian Marsidik, salah seorang anggota DPRD Kaltim. Sebagai wakil rakyat asal Kutim,Berau dan Bontang ia menilai aktifitas Karang Taruna Swarga Bara, patut menjadi contoh Karang Taruna lain.
Adik Wakil Ketua MPR- RI, Mahyudin ini menjanjikan akan memperhatikan kebutuhan masyarakat, terutama pada akses atas usaha produktif untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Ia mengakui, tanpa akses jalan yang baik mustahil bisa mendapatkan hasil maksimal. “Karenanya jalan ke sentra pertanian harus disempurnakan agar petani dan nelayan tidak berat diongkos,” ujar Marsidik.(SK-08)