Beranda ekonomi Edward : Batik Kebangaan Bangsa Indonesia

Edward : Batik Kebangaan Bangsa Indonesia

0

Loading

SANGATTA (22/5-2017)
Batik ditegaskan Kepala Dinas Peridustrian dan Perdagangan (Perindag) Kutim Edward Azran merupakan indentitas bangsa Indonesia, terlebih ketika dunia mengakui batik merupakan milik Indonesia. “Sebagai identitas bangsa, batik yang merupakan karya adi luhung anak bangsa harus dikembangkan serta dilestarikan sehingga puluhan generasi mendatang masih bangga dengan bantik,” ujar Edward saat membuka Pelatihan Batik dan Tenun, Senin (22/5).
Pelatihan yang digelar Disperindag Kutim, diakuinya untuk mendorong pelaku bisa mengembangkan usaha dan serta melestarikan. Menurutnya, Bangsa Indonesia, mempunyai ragam bentuk atau corak batik yang dapat dibanggakan serta menjadi ciri khas daerah.
Ia menggambarkan, Kutim yang baru berdiri 17 tahun ternyata mempunyai ciri khas batik yang sudah mulai dikenal. “Kedepan, bantik Kutim ditumbuhkembangkan dalam diri warga Kutim sehingga ketika berada di luar daerah bisa mempromosikan karenanya Disperindag mempunyai tanggungjawab moril bagaimana perajin batik bisa eksis,” ujar Edward.
Diungkapkannya, dari sudut ekonomi, perajin batik bisa memberikan multi player effek kepada daerah mulai membuka lapangan kerja, meningkatkan pendapatan rumah tangga hingga peningkatan ekonomi daerah. Disisi lain dalam wawasan kebangsaan, bantik mampu menciptakan kebanggaan anak bangsa akan karya bangsanya. “Kita bisa membuktikan bagaimana ketika batik diklaim bangsa lain, sehingga adanya perang syaraf yang akhirnya berhasil dimenangkan Indonesia yang berdampak pada 1 Oktober dijadikan sebagai Hari Batik Nasional,” beber Edward seraya menyebutkan perhitungan berapa pendapatan perajin batik ketika pada hari Kamis semua instansi pemerintah wajib memakai batik.
Pelatihan yang melibatkan 20 peserta IKM dari beberapa kecamatan, diakuinya digelar bekerjasama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kutim dan Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta. “Kami ingin, pelaku bisa berkembang serta menjadi pioneer dalam pelestarian bantik Kutim yang kini mulai dilirik pasar,” ungkap Edwar Azran.(SK12)