Tim LH KPC Memonitir Udara Sangatta |
SANGATTA,Suara Kutim.com
Kabut asap akibat pembakaran lahan, diteliti BLH Kutim bekerjasama dengan PT KPC dan LAPI ITB. Untuk mengetahui sejauhmana keadaan asap pembakaran yang terjadi, sebuah alat pengukur kualitas udara, Senin (13/10) pagi, dipasang di Bukit TV Kutim.
Monitoring kabut asap menjadi perhatian KPC sehingga Yorden Apung dan Silvester Pantur, dua petinggi external KPC ikut mendampingi tim, selain itu pejabat di BLH Kutim. Yorden menyebutkan, pemantauan kualitas udara di Sangatta dan Bengalon selalu dilakukan KPC untuk menjadi kajian dalam pengendalian dampak lingkungan. “Kebetulan saat akan dilakukan monitoring lagi, kondisi asap pembakaran ikut mewaarnai meski pada hari keempat sudah tampak berkurang,” ujar Yorden.
Disebutkan, pemantauan kualitas udara dilakukan dalam waktu 24 jam dan setiap jam dilakukan evaluasi. Diakui, areal Bukit Pelangi merupakan kawasn tertinggi di Sangatta sehingga ideal untuk pemantauan.
Menyinggung kapan hasil pemantauan bisa diketahui, Yorden mengakui cukup lama karena data akan diolah dengan menggunakan komputer. Hal senada juga diakui Muhammad Fadli – Kasi Penanggulangan Pencemaran Udara dan Sungai BLH Kutim. “Pemantauan udara memerlukan waktu dan kajian mendalam, terlibat akibat kabut asap pembakaran secara langsung bisa menganggu kesehatan masyarakat,” ujar Fadli.
Proses pemantauan udara yang berada di bawah tower telepon seluler itu, mulai dilakukan pukul 09.15 Wita setelah semua alat terpasang pada empat buah tripod. Selain menggunakan peralatan yang canggih, tim juga menggunakan kemampuan induvidual mereka dengan merasakan langsung udara yang ada. (SK-05)