SANGATTA (24/1-2018)
Memasuki hari ke tiga, tim gabungan sejak Rabu (24/1) pagi melanjutkan pencarian terhadap Fadil (2) yang hilang misterius Senin (22/1) lalu. Pencarian dilakukan sekitar Dusun Kenyamukan Sangatta Utara hingga Pelabuhan Laut dan sekitar pelabuhan KPC.
Kapolsek Sangatta Utara, Iptu Slamet Riyadi menerangkan, tim mengalami kesulitan untuk melakukan pencarian lebih maksimal karena tidak ada saksi mata yang melihat saat Fadil menghilang. “Jejak-jejak bintang sama sekali tidak ada sekitar TKP, selain itu kondisi air juga tidak dalam namun ada kemungkinan Fadil terjatuh di Pelabuhan TPI yang airnya cukup dalam,” terang ketika dihubungi Suara Kutim.com via telepon.
Warga Dusun Kenyamukan membenarkan, saat anak ketiga Aslan dan Aisyah ini, hilang, kondisi air sedang surut. Bahkan, warga menyebutkan hanya tinggi mata kaki orang dewasa sehingga sulit jika Fadil, tenggelam. “Betul-betul aneh,” kata sejumlah warga Dusun Kenyamukan kepada Suara Kutim.com.
Aslan – ayah Fadil mengaku heran anaknya bisa hilang sementara kondisi air surut, sehingga tidak mungkin ada buaya naik ke daratan. “Kalaupun diterkam buaya, tentu ada tanda-tandanya baik bekas kaki buaya tapi depan rumah ini tak ada apapun,” cerita Aslan.
Disambangi di kediamannya yang sangat sederhana, Aslan yang kesehariannya nelayan mengaku heran. Ia mengakui, sejumlah orang pintar yang ditemuinya menyebutkan Fadil tidak jatuh ke sungai tapi disembunyikan orang halus. “Saya berharap, Fadil bisa ditemukan selamat,” harapnya.(SK12)