SANGATTA,Suara Kutim.com (20/2)
Melihat kondisi Kutai Timur (Kutim) yang masih memprihatinkan terutama pembangunan infrastruktur yang jauh dari harapan sementara hasil sumber daya (SDA) digali terus menerus tanpa memberikan arti bagi daerah, kalangan muda yang tergabung dalam Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), HMI dan organisasi lainnya, Jumat (20/2) pukul 16.00 Wita menggelar aksi bersama menuntut percepatan otonomi khusus (Otsus) Kaltim.
Unjukrasa yang digelar di Bundaran Patung Singa Sangatta Utara, menarik perhatian pengguna jalan termasuk Ismail ST – seorang anggota DPRD Kaltim dari Nasdem. Meski hanya menggunakan kaos oblong, Ismail langsung ikut bergabung dengan pengunjukrasa bahkan ia ikut menyemarakan. “Kita perjuangkan otonomi khusus adalah kontitusional karena dalam bingkai NKRI. Karena daerah ini daerah kaya, penyumbang devisa besar dan produk domestic bruto sekitar Rp 420 triliun per tahun ke pusat, namun yang kembali ke daerah kaltim hanya sekitar Rp 26 trilun per tahun. Karena itu kita harus berjuang agar pemerintah pusat memberikan porsi anggaran lebih baik, untuk kemakmuran masyarakat Kaltim,” kata Ismail saat berorasi masih menggunakan helm.
Orasi demi orasi digelar kaum muda Kutim, sehingga sejumlah aparat kepolisian bekerja ekstra mengatur lalulintas sehingga tidak terjadi kemacetan. Pengguna jalan yang ingin ke Sangatta Lama disarankan mengambil jalan alternatif melalui Jalan APT Pranoto kemudian Diponogoro, kecuali yang ke Bontang atau Samarinda.
Sekertaris KNPI Kutim Bakri Hadi mengatakan perjuangan otonomi khusus harus didukung untuk mendapatkan porsi anggaran lebih, demi pembangunan Kaltim termasuk Kutim. “Kaltim termasuk Kutim banyak sumber daya alam, namun tidak memberikan manfaat bagi rakyat banyak. Sumber energy berlimpah, namun kita masih kegelapan. Karena itu kita harus berjuang untuk mendapatkan otonomi khusus, agar sumber daya alam yang berlimpah dapat dipergunakan semaksimal mungkin untuk kesejehteran masyarakat kaltim, yang masih tertinggal dalam segala hal, terutama infrastruktur,” sebut Bakri Hadi.
Selain berorasi, kalangan muda Kutim juga bagi-bagikan brosur pada pengendara kendaraan yang melintas serta pengumpulan tanda tangan di kain putih sepanjang 6 meter sebagai tanda dukungan atas perjuangan otonomi khusus dari warga Kutim.(SK-02/SK-03/SK-012)