SANGATTA (3/10-2018)
Mengalirnya bantuan masyarakat untuk korban gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, diapresiasi Bupati Ismunandar. Berdasarkan laporan Dinas Sosial, bantuan terus berdatangan sehingga membuat ruang Dinas Sosial penuh.
Data yang dihimpun Suara Kutim.com bantuan sosial yang dihimpun Dinas Sosial Kutim beragam seperti pakaian, mie instan serta uang. Forum KWS yang dipimpin Haji Kinsu misalnya menyerahkan sejumlah bantuan berupa mie instan.
“Sebagai bupati, saya bangga dengan kepedulian masyarakat Kutim yang dengan cepat dan tanggap ikut membantu meringankan penderitaan warga Palu dan Donggala setelah diterpa gempa bumi dan gelombang tsunami,” kata Ismu.
Pemkab Kutim berencana akan mengerahkan KAL Kudungga untuk membawa bantuan warga Kutim, namun belum diketahui kapastian pemberangaktannya karena kondisi laut sekitar Palu dan Donggala.
Menurut Ismu, jika penggunaan KAL Kudungga terkendala, kemungkinan Pemkab akan menggunakan kapal lain sebagai alternatif demi semua bantuan segera tiba dan digunakan masyarakat. “Kita akan lihat kondisinya, jika memang tidak memungkinkan menggunakan KAL Kudungga bisa saja menggunakan kapal lain yang diharapkan bisa langsung ke Palu atau Donggala,” terangnya.
Kepada Suara Kutim.com ia mengakui gempa yang melanda Palu dan Donggala, Jumat (28/9) lalu terasa di Kutim. Bahkan, kawasan pesisir Kutim terjadi kenaikan air yang tidak wajar sehingga sejumlah warga sempat mengungsi ke daerah lebih tinggi dan aman.
Adanya kemungkinan kawasan pesisir Kutim tersapu gelombang tsunami seperti yang terjadi di Kaliorang pada tahun1924 lalu, Ismu menyatakan saatnya masyarakat dididik cara menyelamatkan diri dari gelombang tsunami termasuk peningkatan jaringan telekomunikasi ke kawasan Tanjung Mangkaliat dan Sandaran. “Beberapa kali gempa terjadi di Sulawesi dan Philipina, getarannya juga dirasakan warga Kutim,” aku Ismunandar.(SK12)