SANGATTA,Suara Kutim.com (8/4)
Pemkab Kutim ditawari Hanjoong Plantec Corporate, salah satu perusahaan asal Korea Selatan dalam pengembangan solar cell sebagai pembangkit tenaga listrik. Namun, Pemkab melalui Asisten Administrasi Umum Edward Azran belum berencana, pasalnya akan tetap mengembangkan PLTGB di Kabo Jaya Sangatta Utara.
Perusahaan yang mengaku telah memasarkan solar cell ke sejumlah negara, mengakui penggunaan solar cell selain ramah lingkungan juga ekonomis, tekhnologi ini dianggap sebagai yang termurah dalam upaya pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat.
Assisten Administrasi Umum Setkab Kutai Timur Edward Azran, dalam pertemuan di Ruang Tempudau, Rabu (8/4) belum menentukan sikap namun ia menyebutkan masih melakukan penjajakan dan mempertimbangkan kerjasama dengan perusahaan Korsel tersebut.
Selain itu, ujar Edwardm solar cell bukan barang baru di Indonesia apalagi di Kutai Timur. Namun perusahaan solar cell asal Korsel Selatan diakuinya merupakan perusahaan pertama yang melakukan presentasi di Kutim.
Karena terbatasan dalam pemahaman bahasa, sehingga peserta presentasi kurang memahami. Meski demikian, Edward menilai sangat memungkinkan kerjasama terjadi pasalnya Pemkab berencana membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atau solar cell dengan daya 9 mega watt terutama pada daerah yang selama ini belum terlayani PLN seperti Sandaran, Busang serta Kaubun. “Ini akan terus dikaji, selain pertimbangan untung dan ruginya, saat ini pemerintah juga masih terfokus untuk menyelesaikan proyek pembangkit listrik tenaga gas batubara (PLTGB) di Kabo Jaya.,” terang Edward
Edward mengakui saat ini kebutuhan listrik murah diimpikan warga Kutai Timur khusunya bagi mereka yang ada di pedalaman namun baru 85 persen masyarakat Kutim yang bisa menikmati listrik, dan sekitar 55 persen merupakan pelanggan PLN.(SK-03)