SANGATTA (21/6-2019)
Sejumlah OPD di Kutim kini berusaha mendapatkan dana Pemprov Kaltim atau APBN, pasalnya dana yang dimiliki Pemkab Kutim, tergolong minim. Dinas Pertanian Kutim yang dipimpin Sugiono meski mendapat APBD namun tetap berusaha mendapatkan alokasi APBD Kaltim maupin APBN, demikian dengan Dinas Kesehatan.
Untuk mendapatkan anggaran pusat, Distan Kutim, sejak Selasa 918/6) lalu mengikuti Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian (MUSRENBANGTAN) Nasional Tahun 2019 di Gedung Botani Square IPB Bogor Jawa Barat.
Acara yang digelar selama 3 hari itu, Distan Kutim mengusulkan puluhan program pertanian dan peternakan senilai Rp40 M.
Kepala Dinas Pertanian Kutim, Sugiono di sela kegiatan saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Kamis (20/6) malam, menyebutkan usulan yang disampaikan dianggap penting, sehingga memerlukan dukungan penuh penganggaran pemerintah pusat.
Disebutkan, Kutim bersama Distan Provinsi Kaltim berusaha melakukan paparan untuk memperjuangkan usulannya. Sugiono yang berangkat bersama seluruh kepala bidang dan kasubag program pada Distan Kutim berhadapan langsung dengan Direktorat Jendral (Ditjen) pada Kementrian Pertanian (Kementan) untuk menerangkan proposal yang disampaikan.
“Usulan Kutim merupakan kebutuhan petani dan peternak di Kutim seperti penyediaan bibit tanaman pangan, holtukultura atau buah-buahan hingga permintaan pemenuhan bibit sapi perah, sapi potong, kambing hingga ayam. Belum lagi usulan terkait program persawahan dan irigasi pertanian, beserta alat dan mesin pertanian,” terang Sugiono.
Ia berharap usulan Kutim diakomodir Kementan, terlebih saat in APBD Kutim belum stabil, imbas dari gelombang defisit keuangan sehingga pihaknya tidak bisa berharap besar melalui APBD Kutim.(SK3)