SANGATTA (14/6-2020)
Usai melakukan gerakan tanam di kawasan persawahan Desa Cipta Karya, Plt Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim Dadang Sudarya, belum lama ini, meninjau Gudang Padi Penangkar (GPP) dan Rice Milling Unit (RMU) Gapoktan Cipta Karya Desa Cipta Graha Kecamatan Kaubun Kutai Timur.
GPP Cipta Graha sendiri mengembangkan varietas Situ Bagendit, Inpago 8, Mekongga dan Ciherang sebesar 25 ton hingga 40 ton untuk suplay benih petani Kaubun. “Di musim tanam, kebutuhan benih bisa mencapai ratusan ton. Sedangkan kapasitas GPP kami hanya maksimal 50 ton,” kata Ketua Gapoktan yang juga Direktur GPP Cipta Karya Desa Cipta Graha, Waluyo.
Disebutkan, benih diperoleh dari UPTD BBI Tanaman Pangan dan Hortikultura Kebun Benih Padi Rempanga Kutai Kartanegara bersumber dari Balai Besar Benih Tanaman Padi Sukamandi Bogor. Terkait RMU, Waluyo menyebutkan setiap hari mampu berproduksi mencapai 3,5 ton beras atau minimal 14 ton beras per minggu. “Gabah kita dari petani Desa Cipta Graha yang berjumlah 16 kelompok tani, SP3 maupun Desa Bumi Rapak,” jelasnya.
Plt DPTPH Kaltim Dadang Sudarya mengapresiasi kinerja Gapoktan Cipta Karya, terutama dalam penyediaan benih padi bagi petani dan produksi beras bagi konsumsi masyarakat.”Pak Waluyo merupakan penangkar paling aktif dalam memenuhi kebutuhan benih padi petani di Kaubun bahkan Kutim. Juga, memiliki nomor registrasi PSAT atau produk berasnya aman dikonsumsi dan nomor registrasi kemasan dari Kementerian Pertanian,” ujar Dadang.
Selama di tanah kelahiran Gubernur Kaltim Isran Noor ini, orang nomor satu di Dinas PTPH Kaltim ini sempat meninjau Bendung Daerah Irigasi Kaubun dan aliran irigasi Bendungan Desa Bumi Rapak Kecamatan Kaubun, setelah itu areal persawahan Kelompok Tani Bhuwana Sari Desa Bumi Rapak, lahan sudah tanam 215 hektar dari potensi 500 hakter serta RMU Desa Bumi Rapak.(SK5)