SANGATTA,Suara Kutim.com (14/5)
Kenaikan harga BBM terutama solar yang mencapai Rp9.200 perliter membuat pengelola travel kaget, maklum kenaikan harga yang beberapa bulan lalu naik mereka memerlukan waktu lama untuk mennyesuaikan. “Yang tariff dulu saja baru disesuaikan itupun tidak semua seragam,kini BBM lain lagi bahkan jauh lebih tinggi,” kata Yamin seorang pemilik travel jurusan Sangatta – Balikpapan.
Selain Yamin sejumlah sopir pengangkut bahan galian C seperi pasir, batu dan tanah mengaku kaget dengan kenaikan yang bakal diberlakukan PT Pertamina (Persero). “Ngak tahu juga nanti berapa harga jualnya, sekarang saja terasa berat mencari konsumen kecuali untuk memenuhi proyek pemerintah,” kata Sukarni seorang sopir truk barang.
Namun harga baru ini, menurut Retail Fuel Marketing Region III Pertamina, Pramono Sulistyo
berlaku untuk wilayah Jakarta dan Jawa bagian Barat. Ia menjelaskan, perubahan terhitung mulai 15 Mei 2015 pukul 00.00 WIB. “Perubahan tersebut berlaku di SPBU wilayah marketing operasional region III,” jelasnya.
Dari lima jenis BBM yang dipasarkan Pertamina hanya Premium yang tidak mengalami kenaikan harga atau tetap di angka Rp 7.400 per liter. Sementara BBM jenis biosolar mengalamo perubahan dari Rp 6.900 menjadi Rp 9.200 per liter. Untuk jenis solar lainnya, Pertamina Dex, kenaikannya hanya Rp 300 per liter yakni dari Rp 11.900 menjadi Rp 12.200 per liter.
Sedangkan harga Pertamax dari Rp 8.800 menjadi Rp 9.600 per liter, Pertamax Plus yang saat ini dijual Rp 10.050 naik Rp 500 menjadi Rp 10.550 per liter.(SK-08/SK-10)