SANGATTA,Suara Kutim.com (6/6)
Seiring perkembangan pertumbuhan penduduk dan pemukiman di Muara Wahau dan Kongbeng, kasus kebakaran di kedua kecamatan hingga Mei lalu sebanyak 5 kali atau terjadi sekali sebulan. Kesemuanya akibat korsleting, sementara UPTD Penanggulangan Kebakaran baru mempunyai 1 armada. “Kecendrungan meningkatnya kebakara pemukiman ini, UPTD PMK berusaha memberikan pendidikan kepada masyarakat terutama bahaya penyambungan listrik tidak standar atau lalai penggunaan api,” kata Kepala UPTD PMK Failu.
Saat menggelar sosialisasi upaya pencegahan kebakaran di Muara Wahau, belum lama in, Failu menyebutkan sebagian besar kebakaran terjadi di Kongbeng sementara mobil PMK berada di Muara Wahau sehingga memerlukan waktu cukup lama.
Sebagai daerah yang berkembang, Failu didukung Camat Muara Wahau Yuriansyah dan Camat Kongbeng Furkani mengharapkan penambahan armada PMK termasuk mobil tangki sehingga memudahkan operasi petugas.
Kepada Desa Wanasari Muara Wahau, Failu mengenalkan nomor PMK Muara Wahau yakni 085388715101. Failu menaruh harapan, masyarakat Muara Wahau dan Kongbeng untuk segera memberitahu petugas melalui nomor resmi bukan ke anggota.
Plt Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman sempat kaget kebakaran di wilayah PMK Muara Wahau cukup tinggi terutama akibat korsleting. “Kebakaran yang terjadi salama ini termasuk yang melanda sejumlah kantor milik Pemkab Kutim karena korsleting, penyebabnya karena kesadaran pemakai yang masih rendah selain itu kemampuan jaringan yang ada terbatas untuk beban besar,” beber Ardiansyah.
Terhadap usulan UPTD PMK, Ardiansyah akan memperhatikan namun ia meminta kedua camat membuat usulan dalam Rakobang sehingga semua usulan bisa terdokumentasi dan mempunyai dasar hukum yang kuat. “Diakui pertumbuhan kedua kecamatan semenjak sawit tumbuh subur luar biasa, selain permintaan listrik yang tinggi juga pemasangan jaringan yang tidak memenuhi standar,”beber Ardiansyah.(SK-03/SK-011)