SuaraKutim.com,Sangatta – Dana Bagi Hasil (DBH) Perkebunan Kelapa Sawit di wilayah Kalimantan Timur masih dinantikan kehadirannya, pasalnya sejak rencana DBH itu diumumkan pemerinah Provinsi dan Kabupaten, hingga saat ini masih belum terealisasi.
Melansir dari disbun.kaltimprov.go.id Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Kaltim, Ismiati mengatakan, regulasi pemberian DBH Sawit telah masuk dalam arah kebijakan umum Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Tahun Anggaran 2023. Sehingga, pembagian DBH Sawit ini dipastikan bisa terealisasi tahun depan.
“Menteri Keuangan, Ibu Sri Mulyani telah menginformasikan tahun 2023 akan direalisasikan DBH Sawit,” jelas Ismiati kepada sejumlah awak media, saat menjawab perihal realisasi DBH Sawit di Kaltim.
Namun ia menyebut, pihaknya belum mengetahui berapa nominal DBH Sawit yang akan diterima oleh Kaltim. Karena ada indikator perhitungan yang akan menjadi pertimbangan dalam pembagian DBH.
“Kita tidak tahu berapa kisarannya, karenakan ada indikator perhitungannya. Seperti luasan perkebunan yang kita miliki dan sebagainya. Kita belum tahu, karena ini baru pertama,” ucap Ismiati.
Menanggapi hal tersebut Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) David Rante, menuturkan, terkait DBH sawit belum ada kabar yang pasti kapan akan disalurkan, Jumat (5/5/23)
“Sudah ada penyampaian cuman besaranya belum kita ketahui berapa, tetapi soal apakah itu ada, ada.”, tuturnya.
Ia kemudian menuturkan jika dana bagi hasil sawit tersebut masuk dipertengahan tahun, maka kemungkinan besar akan masuk di anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) perubahan.
“Jadi kalau masuk di APBD perubahan, saya kira luar biasa pendapatan kita APBD ditahun 2023 terutama di perubahan”, katanya.
Di samping itu, ia juga menyebutkan bahwa, di tahun 2022 pelaksanaan belanja daerah saja itu 900 Miliar dan yang tidak terbelanjakan 4 Triliun. Artinya dari pendapatan terdapat silva kisaranya 2,6 sampai 2,8 Triliun.
“Jadi kalau itu ditambah lagi, kemungkinan besar 3 Triliun bahkan bisa sampai perubahan, jadi kalau kita di 5,9Triliun ditambah 3Triliun itu berarti sekitar 9Triliun Proyeksinya, Luar biasa besarnya”, tandasnya. (Adv/SK-05.)