SuaraKutim.com, Sangatta – Panjangnya bentangan pantai dan laut yang dimiliki Kabupaten Kutai Timur, menjadi syurga bagi beraneka ragam spesies ikan dan biota laut. Namun ternyata potensi luar bias masih terpendam, ibarat sebongkah berlian di dalam lumpur.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kutai Timur, Teguh Budi Santoso mengatakan besarnya potensi kelautan yang dimiliki Kutai Timur ternyata belum menjadi incaran investor untuk menanamkan modalnya di kabupaten ini. Padahal menurutnya, sejumlah peluang usaha besar bisa diambil jika cermat melihat situasi tersebut.
“Kita (Kutai Timur, red) memiliki bentangan pantai dan laut yang luas dan panjang. Potensi ini ternyata belum ada dilirik oleh investor manapun. Padahal ada potensi investasi luar bisa di wilayah kita yng belum pernah terfikirkan, yakni membangun pabrik pengalengan ikan,” ujar Teguh.
Lanjutnya, jika melihat sepanjang garis pantai Kutim tidak ada satupun berdiri pabrik pengalengan ikan. Padahal setiap harinya para nelayan selalu datang dari laut dengan membawa berton-ton ikan hasil tangkapan di laut Kutim.
“Coba perhatikan saja, setiap hari para nelayan selalu datang dari melaut dengan membawa berton-ton aneka ikan hasil tangkapan, tetapi tidak satupun berdiri pabrik pengalengan ikan di sepanjang garis pantai kita, ini yang menjadi peluang besar sebuah investasi,” jelasnya.
Dikatakan, memang setiap calon investor akan selalu berhitung akan untung ruginya dalam berbisnis dan menanamkan modalnya di Kutim. Namun Teguh berharap melalui pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batota Trans Kalimantan (KEK MBTK), ada investor yang melirik peluang tersebut.
“Karenanya kami tidak henti-hentinya selalu mensosialisasikan KEK MBTK kepada dunia usaha, para calon investor agar mau datang dan menanamkan modalnya di Kutim melalui kawasan ekonomi khusus tersebut. Tentunya kami juga selalu menyiapkan data penunjang kawasannya,” pungkasnya.(Red/SK-01/Adv)