Beranda ekonomi Ardiansyah Komitmen Dorong Pertanian dan Kembangkan Perekonomian Desa di Perbatasan

Ardiansyah Komitmen Dorong Pertanian dan Kembangkan Perekonomian Desa di Perbatasan

0
Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman saat mengunjungi Peternakan Domba Poktan Borneo Farm di Desa Martadinata, Kamis (15/8/2024). Foto : Ist.

Loading

SUARAKUTIM.COM, TELUK PANDAN – Bupati Kutai Timur (Kutim) H Ardiansyah Sulaiman terus menunjukkan dedikasi dan komitmennya terhadap pembangunan daerah dalam kunjungan kerjanya ke Kecamatan Teluk Pandan, Kamis (15/8/2024). Kunjungan ini menjadi momentum penting, ditandai dengan serangkaian agenda yang mencerminkan perhatian pemerintah daerah terhadap kebutuhan masyarakat setempat.

Di Dusun Batang Bengkal, Desa Martadinata, Ardiansyah secara simbolis memulai pembangunan Masjid Al Hidayah dengan peletakan batu pertama di Jalan Sidrap Dalam RT 14. Masjid ini diharapkan menjadi pusat kegiatan keagamaan yang akan menguatkan kehidupan spiritual warga setempat.

“Pembangunan masjid ini bukan hanya sekadar tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pembinaan umat. Semoga batu yang ditanam segera tumbuh menjadi bangunan masjid,” ujar Ardiansyah.

Tidak hanya terfokus pada aspek keagamaan, Bupati Ardiansyah juga meresmikan Program Sidrap Berdikari, sebuah inisiatif pertanian terintegrasi yang diinisiasi oleh Kelompok Tani (Poktan) Cinta Damai. Program ini melibatkan 26 anggota kelompok tani dan didukung oleh CSR PT Kaltim Nitrate Indonesia. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat melalui pertanian berkelanjutan.

Sebelum melaksanakan peresmian, Bupati menyempatkan diri untuk meninjau perkembangan pembangunan jembatan di wilayah tersebut. Pembangunan jembatan ini dibiayai melalui dana swakelola Dinas PUPR Kutim. Jembatan Baley yang bakal dibangun ini diharapkan menjadi akses vital yang menghubungkan berbagai titik strategis di kecamatan tersebut.

Tak hanya itu, Bupati juga mengunjungi kebun pepaya seluas satu hektare yang dikelola oleh Poktan Cinta Damai. Program pengembangan hortikultura ini menjadi salah satu fokus pemerintah daerah dalam meningkatkan ketahanan pangan dan pendapatan petani. Dari hasil penanaman pepaya, petani bisa memperoleh hasil yang cukup signifikan. Dengan harga jual Rp7.000 per kilogram dan potensi panen mencapai 30 kilogram per pohon dalam dua tahun, setiap pohon mampu menghasilkan pendapatan sekitar Rp210 ribu. Jika ditanam 1.000 pohon, potensi pendapatan mencapai Rp210 juta dalam dua tahun atau sekitar Rp8,75 juta per bulan.

Inisiatif lainnya yang mendapat perhatian Bupati adalah budidaya ikan air tawar yang dikembangkan oleh kelompok tani di lahan seluas 400 meter persegi. Kegiatan ini dilengkapi dengan pelatihan pembuatan probiotik untuk meningkatkan produktivitas budidaya ikan, yang diharapkan dapat menjadi salah satu sumber pendapatan masyarakat.

Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman saat mengunjungi Peternakan Domba Poktan Borneo Farm di Desa Martadinata, Kamis (15/8/2024). Foto : Ist.

Tidak berhenti di situ, Ardiansyah juga mengunjungi Peternakan Domba Poktan Borneo Farm di Desa Martadinata. Kelompok tani ini menerapkan “System Integrated Farming,” sebuah pendekatan pertanian terpadu yang memadukan peternakan domba dengan budidaya tanaman seperti jambu air, alpukat, dan pakan ternak. Program ini ditujukan untuk mencetak wirausaha milenial di bidang pertanian dan peternakan, sebuah langkah strategis untuk menyiapkan generasi muda yang tangguh dalam menghadapi tantangan ekonomi masa depan.

“Pemkab Kutim akan terus memberikan dukungan yang diperlukan untuk pengembangan desa, baik dalam sektor pertanian maupun infrastruktur,” tegas Ardiansyah.

Ia juga menekankan pentingnya menjadikan Sidrap sebagai desa digital yang lebih maju di masa mendatang. Setelah menyelesaikan rangkaian agenda, rombongan Bupati kembali menuju Sangatta. Di tengah perjalanan, Bupati Ardiansyah tetap melaksanakan salat fardu Zuhur berjamaah bersama rombongan, menunjukkan komitmennya dalam menjalankan ibadah di setiap kesempatan.

Menariknya, perjalanan pulang Bupati diselingi dengan singgah di Kampung “Beppa Janda”, sebuah destinasi kuliner di daerah tersebut. Di sana, Bupati menikmati kue tradisional asal Pangkep, Sulawesi Selatan, dan menyeruput sarabba, minuman herbal khas Sulawesi Selatan, sembari berbincang akrab dengan pemilik warung dan masyarakat sekitar. Perbincangan ini memperlihatkan sisi humanis dari pemimpin daerah, yang tak segan untuk mendengarkan langsung aspirasi masyarakatnya.

Dengan kunjungan kerja yang padat dan beragam agenda ini, Bupati Ardiansyah sekali lagi membuktikan bahwa pembangunan di Kutim tidak hanya sekadar retorika, tetapi diwujudkan melalui tindakan nyata yang berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat.(Red-SK/*)