Sangatta, Suarakutim.com – Kepala Dinas (Kadis) Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Achmad Junaidi, menyatakan akan membentuk sekolah lansia yang nantinya akan membangun kerjasama ke-satuan pendidikan non-formal.
Hal ini disampaikan pada kegiatan yang berlangsung di ruang rapat DPPKB, Senin (4/11/2024), dalam kegiatan Workshop SPIP Terintegritas, Tematik Penurunan Prevelensi Stunting dan Manajemen Risiko.
Pada sambutannya, Ahmad Junaidi menyampaikan bahwa ke depannya akan membangun Sekolah Lansia yang akan lebih banyak mensasar kerjasamanya dengan pedidikan non-formal.
“Satuan pendidikan Non-formal Sanggar Kegiatan Belajar (SPNF SKB), nah SKB kita ini hanya satu-satunya di Kutai Timur,” ucapnya.
Maka dari itu sangat perlu kemudian hadirnya sekolah lansia di tengah masyarakat Kutai Timur, guna mendukung dan membantu lansia yang ada di Kutim. Pihaknya kemudian membutuhkan kegiatan seperti Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk menambah pemahaman.
“Pada 18 kecamatan akan saya minta kerjasama dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM),ini juga salah satu pendidikan non-formal juga,” kata Junaidi.
Dalam pembangunan sekolah lansia ini pihaknya juga akan melaksanakan kursus, seperti khursus paket A, B dan C dalam program pendidikan, program kesetaraan gender dan seterusnya.
Achmad Junaidi berharap sekolah yang ada di Kutai Timur, baik dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menangah Pertama (SMP) yang menjadi sasaran nantinya agar dibentuk sekolah siaga kependudukan, dan kemudian akan disamakan seperti mata pelajaran pada umumnya misalnya Geografi, atau IPS atau pelajaran ekonomi. (*/adv/sk05)