SANGATTA,Suara Kutim.com (26/8)
Usaha untuk menemukan jasad Halim dan Hidayat, dua korban speed boat terbalik di Tanjung Mangkaliat Sandaraan pupus sudah. Pasalnya tim pencarian yang sudah mengerahkan segala cara termasuk menggunakan helikopter dengan jangkauan pencarian leboh luas selama sepekan ini, tidak membuahkan hasil.
Kapolres Kutim AKBP Anang Triwidiandoko menerangkan pencarian telah mencapai titik maksimal namun terkendala cuaca dimana gelombang laut di sekitar TKP tinggi sementara air laut cepat pasang. “Kondisi TKP memang gelombang tinggi, satu-satunya cara sekarang mengharapkan kemungkinan kedua korban terbawa arus ke tepi pantai,” ujar kapolres seraya menambahkan jajarannya dalam melaksanakan operasi terkendala terbatasnya peralatan.
Kepada wartawan, dikatakan kondisi perairan Tanjung Mangkaliat sejak awal Juli memang tidak bersahabat, namun ia mengakui masih banyak kapal yang hilir mudik di kawasan timur Kutim ini.
Terpisah Camat Sandaran Tahir Pekang dan Kades Tanjung Mangkaliat Asmuni mengakui perairan Tanjung Mangkaliat hingga Manubar sedang tidak bersahabat. “Orang bilang inilah musim janda, pasalnya jika ada nelayan nekad melaut sama saja siap-siap menjadikan istrinya menjadi janda karena kondisi gelombang yang tinggi, karenanya tidak ada nelayan yang berani melaut,” ujar Taher Pekang.
Hal senada juga diakui Asmuni bahkan ia menyebutkan akibat gelombang warganya mengalami kesulitan untuk mendapatkan ikan termasuk sembako. Disebutkan, selama ini warga Tanjung Mangkaliat mendapat pasokan Sembako dari Palu atau Pare-Pare Sulsel. “Sekarang kapal pedagang yang datang minim sekali sehingga ketersediaan sembako mulai menipis,” terang Asmuni melalui telepon.(SK-03/SK-011)