Guru-Guru Berebutan Ingin Bersalaman Dengan Mendikbud |
SANGATTA,Suara Kutim.com
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan konsep dasar penyusunan kurikulum 2013 untuk menangkal segala fenomena kemerosotan akhlak dan moral yang saat ini terjadi di Indonesia.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan konsep dasar penyusunan kurikulum 2013 untuk menangkal segala fenomena kemerosotan akhlak dan moral yang saat ini terjadi di Indonesia.
Hak itu, dikatakan Mohammad Nuh usai membuka Pendidikan dan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi guru seluruh Kutai Timur di Ruang Damar Gedung Serba Guna Bukit Pelangi Sangatta, Kamis (29/5) siang.
Kepala Suara Kutim.com, ia menjelaskan Kurikulum 2013 merupakan kesempatan Bangsa Indonesia untuk melakukan perubahan dan jawaban atas kekhawatiran bangsa terhadap fenomena negatif seperti pelecehan seksual, narkoba dan tawuran.
Dikatakan, sejak tahun 2011 kurikulum 2013 dirumuskan untuk dirubah sebagai upaya menanamkan sikap, peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan agama serta ditambahkan dengan budi pekerti.
Ia mengakui, selama ini orang merasa risau akan hilangnya tata krama, sopan santun dan hal lainnya tentang moralitas. Diakui, jauh hari dipikirkan tentang revolusi moral, mental dan sikap. “Lebih mendasar bagaimana dengan kurikulum baru ini, Indonesia bisa membangun pengetahuan, keterampilan dan sikap serta yang tak kalah penting bagaimana menumbuhkan rasa nasionalisme bangsa dan kebersamaan,” ujarnya.
Disinggung apakah Kurikulum 2013 akan dirubah lagi setelah pemerintahan berubah, Mohammad Nuh yang datang bersama istrinya serta pejabat lainnya, optimis Kurikulum 2013 bertahan.
Menurutnya sebuah kurikulum dapat bertahan karena sisi rasionalitas yang diterima akal sehat dan memiliki dasar, kemudian memiliki output yang jelas. “Saya yakin kurikulum akan bertahan, karena rasionalitas dimana bisa membuat anak bangsa lebih kreatif namun tidak akan meninggalkan akar budayanya yang adi luhung,” ungkap Mohammad Nuh.(SK-03)