Suasana Peringatan Hardiknas di Kutim, pagi tadi |
SANGATTA,Suara Kutim.com
Peringatan Hardiknas dan Otda tahun 2014 di Kutim, sempat diterpa akan diakhiri dengan demo guru namun sampai Wabup Ardiasnyah Sulaiman kembali ke ruang kerjanya termasuk undangan pulang, ternyata aksi demo tidak ada.
Kepala Dinas Dikbud Iman Hidayat, ditemui seusai upacara, Jumat (2/5) pagi, mengakui sempat mendapat informasi bakal digelar demo namun bisa dicegah melalui pertemuan dengan semua kepala sekolah. “Dalam pertemuan itu, kami menyerap dan menampung aspirasi guru honorer yang intinya ada digaan guru honorer yang diangkat menjadi CPNS lewat formasi honorer menggunakan dokumen palsu,” beber Iman.
Tuntutan lainnya, ujar Iman adanya permintaan adanya kesamaan intensif antara guru fungssional dengan pegawai dan pejabat struktural yang dianggap tidak sama. Terhadap kedua tuntutan, Iman menyebutkan segera ditindaklanjuti dengan membentuk tim verifikasi terhadap guru K2 yang lulus, sedangkan soal insentif dibentuk tim yang terdiri dari unsur tenaga pendidikan untuk melihat kewajaran kenaikan insentif bagi tenaga fungsional guru serta melakukan perbandingan ke daerah lain untuk melihat pemberlakuan kenaikan insentif tersebut.
Isu akan adanya demo guru itu, sejumlah aparat keamanan sudah siaga termasuk tenaga bantuan yang akan dikerahkan jika aparat keamanan yang disiagakan. Keterangan yang dihimpun Suara Kutim.com, sejumlah guru mengaku iri dengan insentif yang diterima pegawai dan pejabat Pemkab Kutim yang baru tahun ini mengalami kenaikan insentif. “Masak kami guru kalah dengan penjaga sekolah, karenanya kami meminta PGRI bisa memperjuangkan agar insentif guru dinaikan,” kata seorang guru di Kaubun ketika media ini mengikuti kunjungan Gubernur Awang Faroek Ishak.(SK-03)