 |
| Sejumlah pelajar terlibat dalam tari klosal pendidikan |
SANGATTA,Suara Kutim.com
Semangat otonomi daerah yang dicanangkan sejak 1998 memberikan pengaruh signifikan kepada daerah, hal paling terasa perbaikan dan peningkatan infrastruktur pendidikan serta kesejahteraan para pendidik.
Menurut Wabup Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman, upaya perbaikan infrastruktur dan kesejahteraan dunia pendidikan menjadi sasaran utama Pemkab Kutim, karenanya pengolakasian anggaran 20 persen dari APBD tidak mengalami penurunan justru meningkat.
Saat memimpin Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dan Otonomi Daerah (Otda), Jumat (2/5) pagi, Ardiansyah yang pernah menjadi guru SMP di Muara Ancalong, menegaskan masalah pendidikan merupakan urusan wajib yang harus disukseskan daerah demi peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Pendidikan Untuk Peradaban Indonesia, pendidikan pada hakekatnya memanusiakan manusia dimana adanya akses kemudahan mendapatkan pendidikan yang layak. Karenanya, berbagai program diluncurkan pemerintah diantaranya BOS, Beasiswa serta bantuan kepada siswa berprestasi. “Bicara kualitas pendidikan, dilakukan dengan peningkatan kualitas pendidikan baik tenaga pengajar, karenanya mari kita sambut dan implementasikan kurikulum dua ribu tiga belas demi generasi Indonesia emas,” harap Wabup Ardiansyah.
Terhadap Hari Otda ke 18, orang nomor dua di Pemkab Kutim ini mengajak semua elemen masyarakat terutama aparatur Pemkab Kutim untuk melaksanakan prinsip-prinsip Otda dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat dan pelayanan publik.
Peringatan Hardiknas dan Otda yang digelar di halaman Kantor Bupati Kutim, dihadiri berbagai kalangan terbanyak guru dan pelajar. Selain itu, Kapolres Kutim, Dandim 0909 Sangatta, Danlanal serta Kajari, Sekda Ismunandar. Diakhir upacara digelar tari klosal serta atraksi drum band oleh pelajar SMP dan SMA YPPSB.(SK-03)
