Kawasan Matirowali Yang Dibangun KPC untuk Warga Segading |
SANGATTA,Suara Kutim.com
Relokasi warga Dusun Segading Desa Keraitan Bengalon ke Matirowali semata-mata memberikan tempat yang layak dan pantas bagi warga Dayak Basab yang selama ini belum menikmati arti pembangunan sesungguhnya.
Dilokasi lama, lambat laun warga akan kesulitan karena berada diantara areal tambang batubara meski kawasan pemukiman warga tidak masuk dalam areal tambang. Relokasi warga Basab ke Matirowali tiada lain, ujar Wawan – Humas KPC Bengalon, agar kehidupan masyarakat lebih terjamin karenanya KPC selain menyediakan tempat tinggal yang layak seperti rumah type 54 plus listrik dan air bersih gratis juga lahan untuk bercocok tanam serta membudidayakan ikan air tawar.
Bersama Yorden Apung dari External KPC, diungkapkan, KPC melakukan relokasi semata-mata agar warga Basab di Segading bisa menatap masa depan yang lebih cerah. Ketika mengajak sejumlah wartawan mengunjungi kawasan Matirowali, Selasa (29/4) pagi, Wawan dan Yorden menyebutkan selama tinggal di Matirowali, warga mendapat jatah hidup selama dua tahun. “Jatah hidup itu senilai satu juta seratus ribu rupiah sebulan yang diterima dalam bentuk barang, namun kini mereka sudah mulai menikmati hasil kebun dan lahan pertaniannya tapi jatah hidup tetap diberikan,” jelas Yorden Apung.
Di Matirowali, KPC telah membangun 60 rumah semi permanen, namun warga Segading yang bersedia pindah baru 38 KK. Selain rumah yang pantas, warga juga mendapatkan fasilitas pendidikan serta rumah ibadah. “Kini sedang dibangun Bumdes, Balai Pertemuan Umum serta Puskesmas Pembantu,” terang Wawan seraya menyebutkan banyak program yang akan dilakukan KPC di atas areal seluas 200 Ha dalam beberapa tahun kedepan.
Seperti diwartakan, sebanyak 40 kelapa keluarga (KK) di Dusun Segading Desa Keraitan Kecamatan Bengalon tak mau pindah ke lokasi pemukiman di Morawali yang terletak di Desa Sepaso Timur. Pasalnya, warga merasa lahan yang mereka garap selama ini luasnya puluhan hektar ditukar dengan dua hektar. “Itupun masih semak belukar, ditambah rumah layak huni,” terang Pasek – mantan Kades Keraitan. “Kami tak mau pindah karean kami kecewa dengan KPC yang saat masuk beberapa tahun lalu menjanjikan akan membantu masyarakat untuk menyiapkan lapangan kerja bagi pemuda di Desa Keraitan tapi hingga kini tak satupun yang kerja di KPC,” ungkap Pasek seraya menambahkan yang diterima hanya sebagau buruh kasar.(SK-02)