Beranda kutim Air Mata Tercurah Habis di Arafah

Air Mata Tercurah Habis di Arafah

0
Sejumlah jamaah ketika berdoa di luar tenda

Loading

MAKKAH (20/8-2018)
Jika air mata ada volumenya, mungkin akan terkuras habis dan membasahi padang Arafah. Suasana haru, penyesalan dan memohon ampun Allah SWT menjadi doa utama 3 juta jamaah haji tahun 2018 yang sejak Ahad (19/8) sudah berdiam di kawasan yang dikelilingi gunung tandus ini.
Ratapan penyesalan terlihat jelas dari raut wajah jamaah, bahkan tak satupun yang bermain-main ketika waktu wukuf dimulai setelah shalat dzuhur. Waktu wukuf yang berakhir bertepatan masuknya waktu shalat magrib ini, diawali dengan azan setelah itu masing-masing Kloter dan kelompok menggelar khotbah wukuf, setelah itu digelar shalat dzuhur yang dijamak qasar dengan asar.
Sebelum jamaah melakukan doa atau berzikir sendiri, masing-masing pembimbing ibadah mengajak jamaah untuk berdoa dan zikir bersama. Tak lama, badan jamaah haji yang menggunakan ihram tampak terguncang menandakan mereka sedang menahan haru sambil berdoa.
Selain berdoa di dalam tenda, ada juga jamaah baik perorangan maupun pasangan melakukan doa di luar tenda meski suhu di Arafah mencapai 42 derajat celcius. Kloter 4 Balikpapan yang terdiri jamaah haji asal Kutim, Kubar, Bontang dan Balikpapan rata-rata menggelar dalam tenda. “Alhamdulillah, semua jamaah bisa melaksanakan wukuf dan masih prima kesehatannya meski demikian jamaah yang tergolong resiko tinggi tetap dipantau,” kata DR Rusdian Noor – Ketua Kloter 4 Balikpapan.
Dijelaskan, setelah magrib, semua jamaah akan melanjutkan perjalanan ke Musdalifah untuk mabit serta mengambil batu yang akan dilemparkan di tiga jumrah di Mina namun pada Selasa (21/8) hanya jumrah Aqobah.(SK12)