Beranda ekonomi Aktifitas Pertamina EP Sangatta Field Mendorong Percepatan Pembentukan dan Pembangunan Kutai Timur

Aktifitas Pertamina EP Sangatta Field Mendorong Percepatan Pembentukan dan Pembangunan Kutai Timur

0
ASRI : Kawasan Bumi Perkemahan Pramuka yang dibangun Pertamina EP Field Sangatat, yang tampak asri dan sejuk.

Loading

SEBAGAI Obyek Vital Nasional (Obvitnas) daerah operasi Pertamina EP Sangatta Field yang berada di Desa Sangkima Kecamatan Selatan, Kutai Timur tentu wajib kawasan steril dari segala aktifitas masyarakat di kecuali berkaitan langsung dengan eksploitasi dan eksplorasi minyak, karena apabila terjadi pelanggaran berdampak langsung terhadap produksi.

Suasana lingkungan perumahan karyawan Pertamina EP Sangatta Field yang bersih dan aman, sehingga menjadi contoh bagi warga masyarakat lainnya.
Suasana lingkungan perumahan karyawan Pertamina EP Sangatta Field yang bersih dan aman, sehingga menjadi contoh bagi warga masyarakat lainnya.
Bagi Pertamina EP Sangatta Field, jalinan kebersamaan tetap dijaga dengan masyarakat sehingga tidak ada yang dirugikan. Warga masyarakat yang ada bahkan bermukim sekitar daerah operasi terutama sekitar sumur tetap beraktifitas mencari ladang rejekinya. “Terpenting saling menjaga, dan memahami meski demikian Pertamina EP Sangatta Field tetap meningkatkan pencegahan gangguan produksi seperti membuat pagar sekitar sumur agar ternak tidak masuk,” ujar Ifni Hidayat – Legal and Relations Assisten Manager Pertamina EP Sangatta Field.
Areal kerja Pertamina EP Sangatta berada di Desa Sangkima Kecamatan Sangatta Selatan yang sebagian besar warganya karyawan dan mantan karyawan Pertamina EP Sangatta Field, sehingga masyarakat mengerti akan resiko berada di pertambangan minyak.
Tingginya pemahaman masyarakat, membuat aktifitas Pertamina EP Sangatta Field, lancar. Ini tiada lain, ketika Pertamina EP Sangatta Field mencapai puncak produksi, warga merasakan langsung dampaknya demikian ketika produksi terus merosot. “Sangkima masih dusun, tapi mengalahkan desa karenanya ada lapangan terbang serta pantai yang bersih sehingga bisa dimanfaatkan karyawan dan keluarga serta masyarakat,” ujar Kades Sangkima, Djafar.
Diakui Djafar, aktifitas Pertamina EP Sangatta Field dimulai tahun 1976 dan mengalami puncak keemasan pada tahun 1978 meski sumur yang digarap sudah uzur atau berusia 100 tahun lebih.
Kehadiran Pertamina EP Sangatta Field diakui Djafar menyebabkan Sangatta yang masih berstatus dusun dan bagian dari Kecamatan Bontang, menjadi tujuan pencari kerja. Djafar mengklaim, miniatur Indonesia awalnya di Sangkima. “Berbagai suku ada di Sangkima, kesemuanya berkerja di lingkungan Pertamina,” kata Djafar.
Meski beragam suku, kebersamaan dan kekeluargaan diutamakan sehingga semangat Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa yakni Indonesia tetap terjaga. Kondisi ini membuat Sangkima aman dan terkendali Kamtibmasnya, bahkan terkecil dari 133 desa yang ada di Kutim.
Dalam pelestarian lingkungan hidup, Pertamina EP Sangatta Field menjadikan sebagai prioritas utama, karenanya lingkugan Pertamina EP Sangatta Field tetap terjaga kebersihanya, sehingga lingkungan persuahana tetap asri, sejuk dan menyegarkan. “Sangkima adalah kota dalam hutan, hanya saja sekarang ini listrik terbatas. Kebersamaan dan kekeluargaan warganya sangat kuat, karenanya Sangkima terasa aman, damai dan menyenangkan,” ujar Anto – warga Sangkima.
Menjadi perusahaan yang diamanatkan untuk mencari dan mengolah minyak, Pertamina EP Sangatta Field punya kewajiban utama mencari sebanyak-banyaknya minyak mentah di bumi Kutai Timur, tanpa merusak lingkungan.
Kehadiran Pertamina EP Sangatta Field di Sangkima diakui banyak pihak menjadi pertimbangan pembentukan Kabupaten Kutai Timur termasuk penetapan Sangatta sebagai ibukota kabupaten. “Salah satu pertimbangan pembentukan Kabupaten Kutai Timur dan menjadikan Sangatta sebagai ibukota kabupaten pada tahun 1999 kaerna adanya Pertamina EP Sangatta Field bahkan ketika Kutim baru terbentuk banyak aktifitas Pemkab Kutim digelar menggunakan fasilitas milik Pertamina EP Sangatta Field,” cerita Kabag Otonomi Daerah Setkab Kutim Ismed Ade Baramuli yang sebelumnya Kabag Pemerintah Setkab Kutim.
Ismed Ade Baramuli mengakui saat Kutim dibentuk produksi minyak tidak sebesar di tahun 1970an, namun Pertamina EP Sangatta Filed tetap punya andil dalam roda pemerintahan dan pembangunan Kutim diantaranya percepatan pembentukan Dusun Sangkima menjadi desa definitif serta peningkatan kesehatan dan pendidikan masyarakat serta ekonomi. “Kepedulian Pertamina EP Sangatta Field untuk warga Sangkima, mempercepat roda pemerintahan dan pembangunan terutama di sektor pendidikan dan kesehatan masyarakat,” ungkapnya.
Program CSR Pertamina EP Sangatta Filed, diakui Ismed Ade Baramuli juga mendorong percepatan pembangunan yang dicanangkan Bupati Ismunandar dan Wabup Kasmidi Bulang yang memfokuskan pembangunan desa lewat Gerakan Pembangunan Desa Terpadu yang sejalan dengan Nawa Cita Presiden Jokowi. (Syafranuddin)