
SANGATTA,Suara Kutim.com (26/10)
Pembakaran lahan di Kutim kian marak dan mengkhawatirkan, selain membuat asap semakin membumbung dan tebal juga menyebabkan dua rumah ikut ludes, sejumlah warga kehilangan tempat tinggal.
Bupati Ardiasnyah Sulaiman yang aktif memonitior penanganan asap dan dampaknya, menyebutkan dua bangunan yang ludes digasak api akibat lahan sekitarnya terbakar terjadi di Long Mesangat dan Kabo Sangatta Utara. “Peristiwanya terjadi beberapa hari lalu,” terang bupati seraya menerangkan sebelumnya 1 rumah makan juga ikut ludes.
Selain meludeskan 2 bangunan, api jugamenyebabkan 20 siswa sebuah sekolah milik sebuah yayasan di Sangatta terkena dampak asap akibat semak belukar sekitar sekolah mereka terbakar. Disebutkan, siswa yang terkena dampak asap pembakaran lahan sempat dievakuasi ke Posko Tim Terpadu Penanggulangan Asap dan Kemarau di Jalan Pedidikan Sangatta Utara. “Alhamdulillah siswa itu sudah pidah tempat karena sekitar asrama mereka masih ada asap,” terang bupati.
Hal senada dijelaskan Ketua Timdu Mugeni, bahkan ia menyebutkan pembakaran lahan oleh masyarakat seperti dianggap hal biasa sementara tim yang terlibat tak henti-hentinya memadamkan api. “Belum lama ini ada seorang ibu membakar sampah kemudian ditinggalkan akibatnya api melahap semak belukar yang ada, baru meminta tolong warga lainnya karena api hampir saja melahap kediamannya,” beber Mugeni.
Kepada masyarakat, Mugeni mengibau masyarakat ada kepedulian untuk membantu pemerintah mengatasi asap yang kian menebal setiap harinya. Disebutkan, udar Sangatta hari ini ada perubahan namun di sejumlah kecamatan masih diselimuti asap tebal. “Kalau membakar lahan atau kebun, sebaiknya ditunda dulu karena kondisinya belum memungkinkan,” pesan pria yang sehari-harinya menjabat Asisten Kesra Setkab Kutim ini.(SK-02/SK-03/SK-11)