Beranda kutim adv pemkab Aplikasi Kurikulum Merdeka di SD Negeri 01 Sangatta Utara, Peserta Didik Diajarkan...

Aplikasi Kurikulum Merdeka di SD Negeri 01 Sangatta Utara, Peserta Didik Diajarkan Keterampilan Membatik

0
Foto bersama. Peserta didik SDN 01 Sangatta Utara bersama Guru dan Orang Tua Siswa, memamerkan hasil membatik yang sudah dilakukan siswa

Loading

SuaraKutim.com, Sangatta – Dalam rangka memulihkan pembelajaraan pasca Covid-19 yang melanda beberapa waktu lalu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) kini tengah menerapkan Kurikulum Merdeka di tingkat sekolah SD, SMP, maupun SMA.

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran yang beragam. Kurikulum Merdeka berfokus pada konten-konten yang esensial agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Berdasarkan penerapan tersebut Kepala Sekolah SD Negeri 01 Sangatta Utara, Tri Agustin Kusuma Ningrum membuat pembelajaran yang menyenangkan dengan melatih peserta didik dalam membatik.

“Kami telah melaksanakan implmentasi Kurikulum merdeka sejak awal tahun ajaran baru, dan kami memiliki unggulan salah satunya adalah batik Kutai Timur. Sampai saat ini kami telah melakukan pelatihan membatik di sekolah,” ungkapnya, Jumat (11/11/22).

Serius, para murid SDN 01 Sangatta Utara saat mengikuti Workshop Batik yang merupakan Implementasi Kurikulum Merdeka

Lebih jauh Tri Agustin menyampaikan bahwa pihaknya ditahun 2022 ini telah melakukan workshop membatik waka roros, dengan membangun kerjasama kepada pengerajin batik lokal di Kutai Timur.

“Kami telah melakukan workshop membatik waka roros untuk anak kelas 4 SD seluruhnya, bekerjasama dengan workshop batik maju bersama yang ada di Jalan Kabo. Sangat luar biasa antusias dan karya-kaya anak didik juga luar biasa sekali,” tuturnya.

Kemudian ia menyampaikan bahwa antuasias peserta didik dan orang tua murid dengan adanya kurikulum merdeka ini sangat luar biasa tinggi. Sehingga ia menyatakan bahwa kurikulum merdeka akan sangat membantu dalam perkembangan pembelajaran di sekolah.

“Yang saya liat, antusias orang tua juga tinggi. Dikatakan merdeka belajar karena kita mengedepankan ciri khas karakteristik. Kami memilih batik Kutai Timur, karena memang Batik Kutim memiliki nilai-nilai luhur yang patut dilestarikan,” pungkasnya.(Adv/Red/SK-05)