SANGATTA,Suara Kutim.com (8/8)
Kepala Dinas Perkebunan Kutim Akhmadi menerangkan aren genjah yang mulai dikembangkan di Kutim akan memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat. Diungkapkan, aren sebagau tanaman konservasi hutan banyak manfaat terutama untuk gula merah dan berbagai produk olahan lainnya.
Kepada Suara Kutim.com, disebutkan aren genjah yang dikembangkan di Kandolo, berbeda dengan daerah lain bahkan memiliki keunggulan antara lain umur berproduksi lebih cepat, kandungan gula yang tinggi, buah yang lebat, dan ketinggian pohon yang relatif lebih rendah. “Aren genjah mengandung manfaat sebagai sumber pangan, sekaligus energy dan berperan sebagai tanaman konservasi serta seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan,” bebernya.
Aren genjah Kutim yang kini terdaftar di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP) tahunn 2011 dan setahun kemudian ditetapkan menjadi varietas unggul genjah nasional.
Menurut Akhmadi, aren genjah Kultim mempunyai keunggulan seperti tanaman mulai berproduksi umur 5 – 6 tahun, menghasilkan nira lebih 12 liter/hari serta lama penyadapan 2,5 bulan. “Kalau dibandingkan dengan aren yang jauh berbeda, lihat saja pohonya jauh lebih tinggi dan baru bisa berbuah lebih dari 6 tahun,” beber Akhmadi.
Terhadap pascapanen yang diperkirakan bakal membajiri pasar di Kutim, Akhmadi menyatakan petani tidak akan mengalami kerugian apalagi bisa melakukan inovasi dalam pemasaran. “Selama ini belum ada kemasan yang bagus kecuali daun, nah bagaimana nantinya dibuat dengah kemasan bagus demikian bentuknya sehingga bisa lebih menarik,” bebernya.
Lebih jauh, ia berharap desa dengan bimbingan kecamatan bisa mengembangkan BUMDes yang bisa menampung dan menyalurkan hasil budidaya aren genjah.”Kalau memang perlu pembinaan tentu pemkab bisa membantu namun kesemuanya harus melalui mekanisme yang ada seperti melalui Musrenbangdes dan Musrenbangcam,” pesan Akhmadi.(SK13)
