DANA untuk membayar gaji Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D) Tahun 2017 mencapai Rp 90 miliar. Jumlah ini cukup banyak, meskipun demikian gaji TK2D ini masih saja turun. Arfan – anggota DPRD Kutim menyebutkan ketika bertemua dengan 30 orang guru beberapa hari lalu, ternyata gaji mereka kini tinggal Rp450 ribu. “Sangat menyedihkan, kalau gajinya kini tinggal Rp450 ribu. Bagaimana dengan mereka yang sudah berkeluarga, itu sangat kecil,” katanya.
Penurunan gaji terjadi, karena jumlah TK2D bertambah banyak. Jika selama ini, dikabarkan jumlah TK2D sekitar 9.400 orang, ternyata ia mendapat kabar sudah mencapai 11 ribu orang. “Jadi kalau gaji awal nya nilainya Rp1,2 juta, kemudian turun Rp900 ribu. Padahal, mereka yang datang dengar pendapat dengan kami beberapa hari lalu itu, kembanyakan guru, banyak yang sudah kerja selama 10 tahun,” ungkap politikus Partai Nasdem ini.
Arpan minta, Pemkab Kutim jika melakukan evaluasi, yang sudah lama bertugas bahkan mengabdi di pedesaan wajib dipertahankan.Diakui, dari pantauan, ternyata jumlah TK2D yang besar ini tidak seimbang dengan pekerjaan yang ada sejumlah SKPD termasuk kecamatan. Ia menggambarkan di Kecamatan Bengalon dimana TK2D berjumlah 60 orang namun karena tugas tidak ada akhirnya duduk-duduk saja. “Kondisi ini nggak efektif juga,” katanya.
Ia juga mengungkapkan kondisi di puskesmas sementara yang dibutuhkan tenaga perawat, namun TK2D justru banyak yang bukan perawat. Akhirnya, datang hanya duduk-duduk saja dari pagi sampai sore. “Yang datang ke kami itu pada umumnya yang sudah sepuluh tahunnan. Mereka ini resah, karena takut tergeser dengan TK2Dyang baru,” ungkap Arpan.(ADV-87/DPRD KUTIM)