 |
| Kondisi asap di Sangatta, Minggu (12/10) pagi |
SANGATTA,Suara Kutim.com
Kabut asap sampai petang tadi masih menyelimuti Kutai Timur (Kutim) terutama Sangatta, meski demikian tidak separah dua hari lalu. Pemantauan Suara Kutim.com, Minggu (12/10) asap mulai berkurang yang ditandai tampaknya langit membiru.
Namun menjelang sore, asap kembali menebal pasalnya disapanjang jalan Pendidikan dan Soekarno Hatta terdapat titik api baru. Meski asap tampak menebal kembali, tidak banyak warga Sangatta terutama pengendara sepeda motor menggunakan masker.
Kabut asap yang melanda Sangatta dan sekitarnya dalam tiga hari terakhir, diakui Dinas Kesehatan Kutim membuat penderita Ispa meningkat. “Memang belum naik signifikan, tapi biasanya kasus Ispa akan meningkat dalam beberapa hari kemudian,” ujar Kadis Kesehatan dr Aisyah.
Sejumlah pelajar yang mengikuti upacara HUT Kutim ke 15, Minggu pagi sama sekali tidak menggunakan masker. Tak heran, banyak peserta upacara yang tumbang, selain karena kondisi udara juga suhu udara yang panas bahkan mencapai 33 derajat selsius, sedangkan pada malam bertahan di 31 derajat selsius.
Adanya pembukaan lahan pertanian dengan membakar yang terjadi sekitar Jalan Pendidikan tampaknya tidak mampu dicegah, masyarakat dengan sesuka hati membakar lahannya demikian di kawasan TNK serta Batu Putih.
Di kawasan TNK, asap tampak mengepul dari beberapa lokasi demikian di kawasan menuju Kecamatan Rantau Pulung. Selain, membuat mata perih kabut asap juga menyebarkan bau rumput terbakar.(SK-05)
