SANGATTA (21/10-2017)
Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman ( Perkim) Kutai Timur (Kutim) melakukan kajian pembenahan pemukiman yang diduga menjadi penyebab banjir di Sangatta. Dengan kajian mendalam, diinginkan adanya rencana strategis untuk melakukan penataan kawasan yang ada.
“Banjir yang terjadi di berabagai titik bisa jadi terjadi bukan karena lokasi yang rendah, namun bisa jadi karena saluran atau drainase tersumbat akibat pembangunan yang sembarangan, karenanya perlu kajian mendalam.” Kata Kadis Perkim Aji Firnanda.
Disebutkan, untuk mengetahui penyebab banjir di Sangatta ini, Perkim sedang membuat Detail Engineering Design (DED) drainase semua kasawan. Sehingga, ketahuan elevasi setiap drainase yang ada yang berdampak terhadap banjir.
Diakui, satu lokasi pemukiman banjir bisa karena saluran sekunder atau saluran utama buntu seperti jalan Dayung dimana saluran utama menuju ke polder, buntu. Demikian di Kampung Tator, banjir karena saluran sekundernay terputus. DED itu, nantinya akan mengetahui penyebab banjir.
Ditegaskannya, tidak semua penyebab banjir karena masalah lokasi tapi bisa jadi karena saluran utama bermasalah. Pria yang disapa Firnanda ini menyebutkan setelah ketahuan penyebab utama banjir Dinas Perkim bisa bekerja melakukan pembenahan secara menyeluruh.
Meski Pemkab Kutim dalam beberapa tahun terakhir membuat drainase dalam jumlah banyak, ternyata sering terjadi banjir di beberapa lokasi. Selain diketahui. Sangatta berada di daratan rendah, ditambah drainase di beberapa lokasi langgan banjir, masih buntu. Selain itu, juga ada lokasi yang memang pernah dibuat parit, namun karena sedimentasi, karena parit jarang dibersihkan sehingga terjadi sedimentasi yang mengakibatkan parit buntu.(SK2)