SANGATTA (16/8-2019)
Meningkatknya penduduk Sangatta Utara dari tahun ke tahun berdampak dengan ketersediaan lahan dan pembukaan lahan baru, selain itu membuat produksi sampah meningkat. Peningkatan produksi sampah RT, terang Kepala UPT Kebersihan Sangatta, Rara belum diimbangi dengan ketersediana lahan TPA dan armada pengangkut sampah.
Rara menyebutkan armada yang dikelola saat ini, mulai kewalahan mengangkut sampah-sampah di Sangatta Utara. “Sehari, minimal 30 kali truk sampah mengangkut sampah rumah tangga. Sementara dalam waktu-waktu tertentu seperti hari raya atau ada kegiatan Pemkab Kutim, jumlah pengambilan sampah perhari bisa mencapai 31 kali angkut menggunakan kendaraan truk, dengan kondisi kapasitas penuh sampah,” terangnya.
Dikatakan, personil di UPT Kebersihan Sangatta Utara sebanyak 149 orang yang terdiri 100 orang tenaga harian lepas (THL) yang sehari-hari bertugas di lapangan untuk melakukan pengambilan sampah, kemudian 49 pegawai administrasi kantor dan lapangan yang terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga kerja Kontrak Daerah (TK2D).
“Jumlah armada truk pengangkut sampah yang kini dimiliki UPT Kebersihan Sangatta Utara hanya sebanyak 4 unit, armada itub kini kondisinya sudah tua dan sering mogok. Jika kebetulan ada dua unit truk yang mengalami mogok akibat kerusakan mesin, maka terpaksa hanya dua armada truk yang difungsikan. Hal ini menyebabkan pengangkutan dan pengambilan sampah dari tempat pembuangan sementara sampah, sering mengalami keterlambatan,” bebernya seraya menambahkan ancaman sampah menumpuk di beberapa titik bisa terjadi.
Kepada wartawan, ia menyebutkan untuk melayani pengangkutan sampah yang ada, UPT Kebersihan Sangatta Utara minimal memiliki 8 unit armada truk baru, bukan kendaraan lama. Karenanya, sejak 2 tahun lalu sudah diusulkan namun dibatalkan diakibatkan kendala pembayaran pengadaan yang tidak terjamin ada dananya.
Rara berharap, unit kerjanya segera mendapatkan unit armada truk baru minimal 2 unit truk. Selain mengajukan pengadaan melalui Dinas LH Kutim, selama dua tahun ini pihaknya juga sudah mengusulkan bantuan kendaraan truk sampah melalui Forum CSR (Corporate Social Responsibility) Kutim, namun hingga kini belum ada tanggapan.(SK3)