SANGATTA (15/3-2019)
Bahruddin – Anggota DPRD Kutim dari Partai PKPI, tetap melaksanakan reses, meskipun tak mencalonkan lagi sebagai anggota DPRD Kutim. “Saya tak lagi caleg, tapi saya tetap reses. Sebab ini kewajiban dari DPRD. DPRD, diwajibkan jaring aspirasi masyarakat,” katanya.
Untuk reses pertama tahun 2019. Bahruddin bertandang di tiga lokasi sesuai Dapilnya. Menurutnya, sesuai aturan dan dana tersedia kewajiban reses harus dilakukan agar bisa apa yang diharapkan masyarakat bisa disampaikan kepada pemerintah. “Kita ikut aturan saja, kita tampung aspirasi masyarakat, untuk diusulkan untuk pembangunan 2020 ,” katanya.
Ia menyebutkan dari beberapa lokasi resesnya, yang banyak menaruh harapan adanya perhatian pemerintah yakni Begalon. Menurut Bahruddin, sejumlah masyarakat Bengalon menginginkan dibuatkan sumur bor karena jaringan PDAM belum menjangkau. “kalau saya hitung, ada sekitar 50 titik, yang harus dibangun sumur bor sesuai dengan permintaan warga. Tapi, mungkin itu akan sulit diwujudkan, karena itu, saya berharap, tahun depan, minimal dibangun lima titik. Tapi, kalau memang bisa semuanya, maka syukur saja, karena itu demi masyarakat di sana,” katanya.
Ia mengakui pembuatan sumur bor perlu karena masyarakat masih mengandalkan air kali atau air hujan yang ditampung. Sementara warga yang bermukim dipinggir jalan, bisa beli air tendon namun mahal. “Karena itu, jalan satu-satunya yang bisa dilakukan untuk membantu mereka agar bisa menggunakan air bersih adalah dengan sumur bor,” ungkap pria yang akrab disapa Abah ini.(ADV-DPRD Kutim)