SANGATTA,Suara Kutim.com
Banjir di pedalaman Kutim, hingga Selasa (16/12) pagi terus melebar, sejumlah desa dan lahan pertanian dilaporkan terendam. Di Muara Ancalong, lapor Faisal, Koresponden Suara Kutim.com di Muara Ancalong dan Muara Bengkal, menyampai beberapa desa yang umumnya berada di DAS Sungai Kelinjau.
Disebutkan, Desa Gemar Baru salah satu desa di hulu Kelinjau – Ibukota Muara Ancalong, kedalaman mencapai satu meter lebih. Namun, disebutkan belum ada rumah warga yang terendam karena rata-rata bangunannya rumah panggung.
Meski demikian, warga terpaksa kehilangan sumbar pangan seperti beras, jagung dan kacang karena lahan pertaniannya terendam. “Di Gemar Baru terdapat ratusan hektar sawah, semua terendam bahkan bisa dikatakan gagal panen karena banjir sudah berlansung beberapa hari,” lapor Faisal.
Diterangkan, selain Gemar Baru yang masih terendam di Muara Ancalong ada enam desa lainnya seperti Senyiur, Kelinjau Ulu, Kelinjau Ilir, Muara Dun dan Long Nah. Terhadap aktifitas warga, disebutkan untuk berpergian menggunakan perahu dan perahu bermotor.
Faisal juga menyebutkan karena akses ke luar Muara Ancalong terputus, warga yang akan ke Samarinda dengan transportasi darat melalui Muara Bengkal, terpaksa merogoh kocek lebih dalam lagi karena untuk satu perahu bermotor ke Muara Ancalong tarifnya Rp120 ribu, belum tarif taksi dari Muara Bengkal ke Samarinda. “Sampai sekarang akses jalan dari Kelinjau ke Muara Bengkal belum bisa dilewati karena terendam sekitar satu meter, jikapun air sudah surut baru bisa dilewati jika benar-benar kering jika tidak jalan akan rusak,” terang Faisal seraya menyebutkan kondisi air stagnan dalam beberap hari terakhir.(SK-07)