Dibaca 16 , 1 views today
SANGATTA, 7/10-2019
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun 2019 hingga triwulan III, sudah mencapai 82 persen, namun kontribusi beberapa Organisasi perangkat Daerah (OPD) yang bertugas melakukan pungutan pajak daerah dan retribusi daerah, belum tampak.
Kepala Badan pendapatan Daerah (Bapenda) Kutim Musyaffa, kepada wartawan (7/10) menerangkan realisasi pendapatan dari target Rp184 miliar lebih sudah terealisasi Rp152 miliar lebih. “Kami yakin target akan tercapai, karena masih ada waktu tiga bulan untuk merealisasikannya,” jelas Musyaffa.
Meskipun ada OPD yang telah berhasil menyetorkan penerimaan mereka lebih dari target, namun ada beberapa OPD yang belum berkontribusi dalam penerimaan PAD tersebut. Padahal, memiliki pos pendapatan, baik berupa pajak daerah, maupun berupa retribusi yang seharusnya melakukan pungutan daerah.
Meski demikian, ia tidak mau menyebutkan nama-nama SKPD yang masih jauh dari target penerimaan mereka, bahkan belum ada sama sekali seperti Perusda, meskipun disebut sebagai perusahan namun tak ada kontribusi bagi pendapatan daerah.
Berbeda dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR), yang berhasil merealisasikan target setorannya berupa bagi laba deviden senilai Rp396 juta. Kemudian Dinas Perhubungan, meskipun target Pelayanan kepelabuhanan serta retribusi izin trayek masing-masing hanya Rp1 juta, namun belum ada terealisasi.
Data pada Bappenda Kutim, hanya retribusi pengujian kendaraan bermotor yang berhasil direalisasikan. Sementara Dinas Pemadam Kebakaran, dengan target Rp5 juta untuk retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran, namun belum ada realisasi.
Pada Dinas Perikanan dan Kelautan, juga tak ada realisasi raetribusi tempat pelelangan, serta izin usaha perikanan dan beberapa dinas lainnya, yang belum maksimal. Kepada dinas yang belum maksimal dan punya potensi pendapatan, Musyaffa berharap bersama –sama dengan Bapenda bekerja keras merealisasikan target penerimaan PAD. (SK2)