SANGATTA,Suara Kutim.com
Turunya harga BBM ternyata kembali menimbulkan antrian panjang di sejumlah SPBU di Sangatta, bahkan antrian panjang terjadi sejak SPBU dibuka. Keterangan yang dihimpun Suara Kutim.com antrian panjang sepanjang hari ini karena dalam beberapa hari sejak diumumkan penurunan harga BBM, warga menunda pembelian BBM.
Namun dari tiga SPBU yang ada dalam kota Sangatta, hanya dua SPBU yang masih memberikan pelayanan sampai malam. Sedangkan SPBU di Jalan APT Pranoto sejak dua hari lalu hanya memasang plang bertuliskan premium dan solar habis, kecuali pertamax.
Penetapan penurunan harga BBM terutama premium dan solar, diumumkan langsung Presiden Jokowi, Jumat siang di Istana Negara. Meski dipastikan turun, ternyata antrian kendaraan untuk membeli premium tetap terjadi di SPBU Jalan Yos Sudarso.
Pengamatan Suara Kutim.com, antrian tambah panjang terjadi sore tadi dimana kendaraan yang antri sudah menyentuh puluhan meter di jalan. Sedangkan di SPBU Jalan Pendidikan, antrian sepeda motor masih dalam halaman SPBU namun kendaraan roda empat hampir menyentuh halaman sebuah penjual sepeda motor. “Nak ngerti juga, kok saat harga turun yang antri malah tambah panjang seperti takut BBM naik lagi,” kata petugas SPBU di Jalan Yos Sudarso.
Terhadap penurunan harga BBM diharapan Presiden Jokowi bisa menurunkan harga sembako serta transportasi, tampaknya perlu waktu. Pasalnya sejumlah barang di pasar tradisional masih bertahan seperti pecan lalu diantaranya cabai kreting yang bertahan di harga Rp60 ribu perkilogram.
Sementara harga tariff angkot hingga pukul 21.00 Wita, masih bertahan di Rp5.200. “Belum ada perubahan, karena komponen kenaikan tarif tidak hanya BBM tetapi banyak diantaranya suku cadang serta biaya operasional yang terlanjur naik,” ungkap Sahrul seorang sopir angkot.
Pemerintah mengumumkan harga BBM jenis premium turun dari Rp 7.600 perliter menjadi Rp 6.600. Sedangkan solar dari Rp 7.250 per liter menjadi Rp 6.400 per liter. (SK-08)