Beranda kutim Beragam Penyebab Tingginya Golput di Kutim

Beragam Penyebab Tingginya Golput di Kutim

0
Karyawan PT KED ketika mendatangi TPS diangkut mengggunakan bus.

Loading

SANGATTA (6/7-2018)
Warga Kutai Timur yang memberikan hak suara pada Pilkada Kaltim 2018 masih tergolong rendah, bahkan berada terendah dari daerah lain yakni hanya 53 persen, sementara 47 persen tidak memberikan hak suaranya.
Ketua KPU Kutim Fahmi Idris belum lama ini kepada Suara Kutim.com mengungkapkan dari DPT 220.930 orang yang datang memberikan suara hanya 117.875 orang. “Kalau dilihat penyebabnya beragam mulai cuaca, banyak warga pendatang yang belum kembali serta kepedulian terhadapa Pilkada Kaltim ditambah alamat pemilih yang tidak jelas atau sudah pindah namun tidak melapor ke RT akan kepindahannya,” beber Fahmi.
Banyaknya Formulir C6 belum terbagi, diakuinya karena petugas KPPS yang dibantu Ketua RT tidak menemukan alamat jelasnya. “Pengamatan kami ternyata saat C6 yang merupakan surat undangan dibagikan banyak warga yang pindah tanpa lapor RT, terutama yang kontrak rumah atu kos,” sebut Fahmi.
KPU Kutim, disebutkan terus berupaya mengajak masyarakat untuk memberikan hak suaranya pada Pilkada Kaltim seperti melakukan sosialisasi, memasang spanduk dan baliho serta melibatkan berbagai elemen masyarakat.
Tidak hanya KPU, ujar Fahmi, Pemkab Kutim melalui Badan Kesbangpol juga melakukan hal sama seperti bertandang ke sekolah serta menggelar sosialisasi kepada pemilih pemula namun hasilnya masih belum memuaskan.

Fahmi Idris – Ketua KPU Kutim
Ia juga menduga, perhelatan piala dunia menjadi salah satu penyebab ditambah hujan sehingga masyarakat sebagai pemilik suara juga penggemar sepak bola, enggan datang ke TPS. “Padahal Pilkada Kaltim merupakan bagian dari hak masyarakat untuk memilih pememimpinnya, meski yang dipilih adalah gubernur dan wakil gubernur,” ungkapnya.
Terkait adanya karyawan yang tetap bekerja meski dinyatakan pada hari pemungutan suara sebagai hari libur nasional sesuai Kepres, ia tidak menampik. Bahkan beberapa karyawan memilih bekerja karena termasuk lembur yang upahnya lebih besar.
Meski demikian Fahmi memberikan apresiasi kepada sejumlah perusahaan kelap sawit yang memberikan waktu kepada karyawannya untuk mencoblos bahkan menyediakan angkutan berupa bus seperti dilakukan PT Karya Eka Daya (KED).
Untuk mensukseskan Pilkada Kaltim, Dwi Hartono – Pimpinan PT KED mengerahkan 8 unit kendaraan termasuk bus guna membawa karyawan PT KED dan keluarga ke TPS. (SK12)