SuaraKutim.com, Sangatta – Anggota DPRD Kutai Timur, Faizal Rachman, mengeluarkan pernyataan penting kepada pemerintah saat membacakan pandangan umum Fraksi PDI Perjuangan, dalam Rapat Paripurna beberapa waktu lalu.
Ia mengingatkan tentang pentingnya mempertimbangkan potensi risiko dan keadaan darurat dalam rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 mendatang. Peringatan ini terkait dengan alokasi anggaran sebesar 40 miliar rupiah yang diusulkan untuk belanja tidak terduga.
“Fraksi PDI Perjuangan Kutai Timur menanyakan Apakah alokasi belanja tidak terduga sebesar Rp. 40 miliar telah mempertimbangkan potensi risiko atau keadaan darurat yang mungkin terjadi di Kutim,” tuturnya
Faizal Rachman menegaskan bahwa sementara alokasi belanja tidak terduga dalam APBD sangat penting untuk mengatasi situasi yang tidak terduga dan mendesak, pemerintah harus lebih berhati-hati dalam penggunaan anggaran tersebut.
Dia menyoroti potensi risiko yang mungkin timbul di masa depan dan mengatakan bahwa pemerintah perlu memiliki rencana cadangan yang kuat untuk menghadapi kemungkinan keadaan darurat yang berpotensi terjadi di Kutai Timur.
Salah satu potensi risiko yang ditunjukkan oleh Faizal Rachman adalah bencana alam. Kutai Timur merupakan wilayah yang rawan terhadap bencana banjir, longsor, dan Karhutla. Dalam menghadapi bencana alam, pemerintah perlu memiliki anggaran yang memadai untuk mendukung operasi evakuasi, pemulihan, dan rehabilitasi wilayah yang terdampak.
“Mengingat potensi bencana seperti Banjir tahunan kerap terjadi, belum lagi persoalan pasca banjir seperti perbaikan rumah warga atau fasilitas umum yang rusak, juga harus menjadi tanggung jawab pemerintah,” tutupnya. (Red/SK-05/Adv)
